BANDUNG, KOMPAS.com — Kalangan pengusaha angkutan meminta pemerintah memperhatikan transportasi umum jika harga bahan bakar minyak dinaikkan. Sebab, selain komponen bahan bakar, ongkos operasional dipastikan naik seiring naiknya harga komponen kendaraan.
"Jika warga miskin dapat kompensasi bantuan langsung tunai (BLT), transportasi umum perlu disubsidi juga agar tidak terus kalah dengan laju kendaraan pribadi," kata Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Jawa Barat, Aldo Wiyana, Rabu (7/3/2012).
Aldo menambahkan, tanpa subsidi, pengusaha harus memutar otak meyiasati kenaikan ongkos operasional yang diperkirakan mencapai 30 persen. "Tanpa perhatian serius, transportasi umum bisa semakin tergerus karena kalah bersaing dan ditinggalkan masyarakat," ujarnya.
Bentuk kompensasi bagi pengusaha angkutan umum, kata Aldo, antara lain bisa dengan subsidi harga komponen kendaraan dan pengurangan pajak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.