Oleh Royke Sinaga
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, di setiap kesempatan selalu menjadi perhatian masyarakat, karena perilaku dan tindakannya yang seringkali di luar kebiasaan seorang pejabat negara.
Biasanya seorang pejabat negara di negeri ini dalam suatu kunjungan kerjanya selalu meminta atau disuguhi fasilitas yang berkelas, mulai dari tempat kegiatan acara tertentu, tempat bersantap, hingga fasilitas penginapan.
Tidak demikian bagi seorang Dahlan Iskan, yang juga pemilik kelompok bisnis multumedia massa Jawa Pos Group. Ia justru lebih nyaman mendekatkan diri dengan kalangan bawah sesuai dengan latar belakangnya yang berasal dari keluarga bersahaja.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi, mengatakan pada Kamis ini bahwa Dahlan Iskan melakukan serangkaian kegiatan di Kota Gudeg, Yogyakarta.
Rangkaian kegiatan Pak Menteri adalah seminar soal "Pemimpin Muda, Belajar Merawat Indonesia", seminar "Program Rightsizing BUMN" di Kampus Universitas Gajah Mada (UGM), dan pencanangan gerakan Pro-Beras BUMN di Dusun Seworan, Kelurahan Triharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dahlan Iskan tiba di kota Gudeg tersebut pada Rabu malam (28/3). Untuk menghabiskan waktu malam itu, mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) tersebut memilih menginap di rumah Hadi Sumarto (60) dan Sarjiyah (57), warga Dusun Seworan RT18/RW8, Desa Triharjo, Kecamatan Wates, Kulonprogo.
Hadi dan Sarjiyah, pasangan suami istri yang sehari-harinya menjadi buruh tani tiba-tiba saja kedatangan Dahlan yang ingin bermalam di rumahnya, yang berlantai tanah dan dinding dari anyaman bambu atau gedhek dalam bahasa Jawa.
"Kami tidak ada persiapan apa-apa, hanya membersihkan beberapa bagian rumah. Biasa saja tidak ada bagian yang saya ganti. Kami senang sekali Pak Menteri mau menginap di rumah kami," ujar Hadi.
Wajah Hadi terus berseri-seri mengetahui seorang menteri akan menginap di rumah miliknya yang berukuran 10m x 7m persegi tersebut. Saat ditanyakan siapakah tamu yang akan berkunjung ke rumahnya, yang masih mempertahankan bangunan khas Jawa berupa bentuk atap limas tersebut, ia mengaku bahwa sebelumnya tidak mengetahui sosok Dahlan Iskan.