Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Betawi Ingin Jokowi Minta Maaf

Kompas.com - 20/04/2012, 11:35 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ungkapan Joko Widodo, bahwa penggunaan baju koko dengan kopiah oleh calon lain hanya untuk mencari simpati publik dan terkesan religius, menuai protes dari komunitas Betawi. Bahkan, komunitas Betawi ini ingin agar bakal calon gubernur tersebut meminta maaf.

Ketua Umum Forum Pemuda Betawi Rachmat HS mengatakan agar Joko Widodo atau Jokowi mau meminta maaf di media massa secara terbuka. Jika hal ini tidak dilakukan, maka akan ada sanksi sosial dari masyarakat.

"Kalau tidak minta maaf, akan ada sanksi moral tersendiri dari masyarakat Indonesia, terutama warga Jakarta," kata Rachmat, saat jumpa pers di Kantor Lembaga Kebudayaan Betawi, Jakarta, Kamis (19/4/2012).

Rachmat meminta Jokowi untuk mau mempelajari budaya dan kearifan lokal Jakarta sehingga tidak ada ungkapan yang mencederai warga Betawi. Bahkan dengan terang-terangan, ia menuding Jokowi belum paham dengan karakteristik Jakarta.

"Kami anggap Mas Jokowi belum paham dengan karakter Jakarta. Dia akan merasakan hasilnya pada 11 Juli mendatang," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Tatang Hidayat menjelaskan bahwa penggunaan baju koko atau baju sadariah merupakan tradisi warga Betawi dalam kesehariannya. Tidak hanya menjadi identitas Betawi, tetapi juga dapat digunakan untuk beribadah.

Senada dengan Rachmat, dia ingin Jokowi mengklarifikasi pernyataannya dan meminta maaf. Menurutnya, penggunaan baju koko ini dapat memengaruhi moral dan tingkah laku seseroang.

"Jika menggunakan baju koko, ketika mau korupsi, dia tidak jadi. Kami minta Jokowi meminta maaf secara jantan serta mengklarifikasinya. Aneh rasanya seorang calon gubernur merasa bosan mengenakan baju koko. Seperti dia tidak tahu bahwa baju koko itu sudah menjadi kearifan lokal budaya Betawi," kata Tatang Hidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com