Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FOTO: Demi Sepotong Besi dan Plastik

Kompas.com - 19/05/2012, 15:46 WIB
M Suprihadi

Penulis

KOMPAS.com- Ibu Kota Jakarta lebih kejam dari ibu tiri. Begitulah orang sering memberikan kiasan betapa kerasnya hidup di Jakarta bagi mereka yang kurang beruntung. Tak jarang mereka harus banting tulang dan menantang maut untuk sekadar mendapatkan rejeki tak seberapa.

Kiasan itu barangkali tepat bagi enam anak di dalam foto ini, dan tentu saja bagi ratusan ribu anak-anak lain yang sudah harus mencari nafkah membantu orangtuanya menafkahi keluarga.

Hari Rabu (16/5/2012) sore lalu, enam anak, satu di antaranya diperkirakan belum genap 10 tahun, terlihat sibuk bekerja di atas truk yang melaju kencang di Jalan Bekasi Raya, Jakarta Timur, dari Pulogadung ke arah Bekasi.

Tiga orang terlihat mencangkuli gundukan pasir bekas galian yang diangkut truk tanpa plat nomor polisi itu. Seorang lainnya terlihat mengorek-ngorek gundukan yang sama sambil membawa karung plastik yang kelihatannya sudah ada isinya.

Ternyata, mereka sedang mencari potongan-potongan besi, pipa paralon, plastik, atau apa saja yang bisa mereka jual untuk menghasilkan uang. Setiap menemukan sepotong besi atai paralon, anak yang mencangkul itu mengelapnya lalu melempar kepada anak lain yang membawa karung. Potongan itu lalu dimasukkan ke dalam karung.

Begitulah, pekerjaan itu terus mereka lakukan di sepanjang perjalanan. Posisi mereka bekerja sungguh berbahaya, karena berada di bagian belakang bak truk yang bermuatan penuh, sehingga jika truk mengerem, mereka harus berusaha untuk tidak jatuh. Dua anak lain terlihat duduk di sisi kanan bak truk yang melaju kencang di keramaian lalu lintas. Mungkin mereka sekadar bermain atau beristirahat sejenak setelah sebelumnya juga melakukan pekerjaan yang sama.

Mereka tak peduli, apakah pekerjaan itu membahayakan keselamatan pengendara lain, terutama yang di belakang truk. Sebab, tak jaang pasir yang mereka cangkuli itu memercik ke luar truk dan menjatuhi kendaraan di belakangnya.

Mereka juga tak peduli bahwa pekerjaannya itu menghamburkan debu pasir yang mencemari udara. Satu hal yang mereka pikirkan hanyalah uang!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com