Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timses Cagub-Cawagub Tidak Puas dengan Kinerja KPU Provinsi

Kompas.com - 31/05/2012, 20:06 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam wakil dari masing-masing tim sukses calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta mengaku tidak puas dengan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta dalam menyelesaikan kisruh Daftar Pemilih Sementara (DPS). Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik, mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan dalam kepingan compact disc yang diberikan pada masing-masing tim sukses oleh KPU Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu lalu mengenai perbaikan DPS.

"Senin kan kami dikasih CD dari KPUD. Itu kan sudah berselang sekitar seminggu dari gonjang-ganjing DPS, harusnya sudah ada perbaikan dong," kata Taufik, di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta, Jalan Budi Kemuliaan, Jakarta, Kamis (31/5/2012).

Ia menegaskan agar Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 ini berjalan lancar, sudah semestinya KPU Provinsi DKI Jakarta membereskan karut marut DPS yang akan diubah menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) ini. Tidak hanya itu, ia menilai bahwa KPU Provinsi DKI Jakarta tidak transparan dalam memperbaiki daftar pemilih ini.

Menurutnya, pencoretan nama pemilih di tiap Panitia Pemungutan Suara (PPS) harus dilakukan secara terbuka dan transparan sehingga tidak ada kecurigaan dari tim sukses calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

"Sebenarnya kalau mau bekerja secara terbuka, tidak akan ramai seperti ini. Yang dihapus ada 800.000 ya dibuka itu datanya kenapa dihapus. Nanti jangan-jangan nama saya ikut dihapus juga," ungkapnya.

Terkait pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2012 ini, ia tidak mempermasalahkan jika berujung pada penundaan hari pencoblosan, mengingat masalah DPT ini tidak dapat selesai dengan cepat jika pihak yang berwenang tidak mau transparan dan terbuka.

"Coba kami duduk bersama, menyeleksi bersama. Dua hari dua malam juga selesai kok. Tapi ini kan nggak. Jadi sekarang patokannya bukan tanggal. Kalau masih belum beres jangan dipaksakan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com