Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Dikaji, Tol Layang Cibubur-Senayan

Kompas.com - 20/06/2012, 11:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan sedang membahas rencana direksi PT Jasa Marga yang akan membuat proyek jalan tol layang dari Cibubur-Senayan sepanjang 23 kilometer. Jalan tol itu rencananya dioperasikan dengan sistem lawan arus.

Jalan tol layang ini dimaksudkan untuk mengurangi 30 persen kemacetan pada pagi hari dan 20 persen kemacetan pada sore hari di ruas itu.

”Jika nanti diizinkan pemerintah, proyek ini tidak memerlukan tender. Sebab, status proyeknya merupakan inisiatif PT Jasa Marga,” kata Dahlan, Selasa (19/6/2012), saat ditemui di ruang kerjanya, di Jakarta.

Nilai proyek tersebut, ujar Dahlan, belum dapat diungkapkan karena masih dalam proses studi. Ruas jalan tol baru ini direncanakan bisa dikerjakan selama dua tahun sesuai dengan masa status lawan arus jalan di ruas itu saat ini.

”Jadi, jika status ruas contraflow di situ nanti habis pada masa sekitar dua tahun, proyek tol layang sudah akan selesai. Teknologinya memungkinkan pengerjaan jalan tol dapat dikerjakan tanpa perlu menghentikan atau mengganggu lalu lintas,” ujar Dahlan.

Lima titik

Dihubungi terpisah, Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk Hasanudin membenarkan adanya usulan jalan tol layang ini. ”Rute jalan layang itu rencananya dimulai dari Cibubur-Senayan dengan lima titik masuk atau keluar yang dapat berfungsi bergantian. PT Wijaya Karya dan PT Adhi Karya akan bergabung dengan PT Jasa Marga,” katanya.

Hasanudin menjelaskan, jalan tol layang juga akan difungsikan dengan sistem lawan arus. ”Pada pukul 04.00 hingga pukul 16.00 jalan tol layang itu akan melayani kendaraan dari Jagorawi ke dalam kota. Pada pukul 16.00 hingga pukul 04.00 jalan tol layang akan melayani kendaraan ke arah sebaliknya, yakni dari dalam kota ke arah Jagorawi,” ujarnya.

Pada pagi sampai sore hari, kendaraan yang masuk jalan tol layang akan dilayani melalui tiga titik masuk. Titik pertama berada di gerbang Tol Cibubur (arah Jakarta) yang mengakomodasi kendaraan dari Bogor. Kedua, setelah gerbang Tol Cibubur, untuk mengakomodasi kendaraan dari kawasan Cibubur. Terakhir, ramp barat Taman Mini (overpass Pondok Gede) untuk kendaraan yang masuk dari kawasan Pondok Gede dan sekitarnya.

Selanjutnya, tutur Hasanudin, juga direncanakan ada dua titik tujuan langsung. Yang pertama, yakni di pintu keluar di jalan arteri HR Rasuna Said, dan yang kedua, di pintu keluar Senayan (antara pintu keluar Semanggi dan sebelum pintu masuk Tol Senayan).

Direncanakan konstruksi jalan tol layang tersebut akan menggunakan box girder. Metode ini telah digunakan untuk proyek di jalan layang non-tol Antasari-Blok M. Penggunaan box girder tersebut untuk mengefisienkan penggunaan ruang di jalan tol karena minimnya penggunaan pilar penyangga. Box girder dipakai untuk jembatan dengan bentang yang panjang. (RYO/ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com