Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Diteriaki Maling, Anak Itu Babak Belur Dipukul Warga

Kompas.com - 09/07/2012, 02:58 WIB

SB (15) turun dari mobil dengan tertatih-tatih, setengah menyeret kaki kirinya, Sabtu (7/7) pagi. Ayahnya, Syarif Hidayat (44), menuntun SB memasuki Markas Polsek Ciomas, Kabupaten Bogor.

Mereka melaporkan pengeroyokan yang membuat empat gigi SB patah, rahang retak, dan 30 jahitan di bibir bawahnya.

”Kami orang tidak mampu. Kami hanya ingin keadilan dan anak saya sehat kembali,” tutur Syarif.

SB baru menamatkan sekolah menengah pertama dan sedang mendaftarkan diri ke SMK.

Diteriaki pencuri

Pengeroyokan itu terjadi Rabu (27/6) pagi. Sekitar pukul 00.30, SB bersama seorang temannya diminta beberapa teman lainnya untuk membeli gorengan dan kopi.

SB membonceng temannya yang mengendarai sepeda motor. Mereka melintasi Vila Ciomas dengan kecepatan cukup tinggi. Saat itu, seorang warga yang hendak menyeberang hampir tersenggol sepeda motor yang mereka kendarai. Beberapa warga sekitar kemudian mengejar dan meneriaki mereka pencuri. Warga lain pun berdatangan dan ikut mengejar.

”Mereka ketakutan lalu coba lari, tetapi mengenai polisi tidur. Mereka jatuh. Anak saya langsung dipukuli oleh sekitar sembilan orang. Ada yang menginjak-injak, ada yang memukul pakai balok,” tutur Syarif.

Saat itu, kata Syarif, anaknya sudah mengatakan bahwa mereka bukan pencuri, tetapi tetap dipukuli. Teman SB yang berhasil kabur memberi tahu warga di kampung mereka untuk menolong SB. Warga yang datang lalu menolong SB dan membawanya ke Rumah Sakit Palang Merah Indonesia, Kota Bogor.

Akibat pemukulan tersebut, bibir bagian bawah SB mendapat 30 jahitan dan kakinya bengkak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com