Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Teroris Yusuf Dikenal Sebagai Penjual Bubur

Kompas.com - 09/09/2012, 18:44 WIB
Joe Leribun

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Gegana Polri menggeledah kediaman Yusuf Rizaldi (41) alias Abi, di Jalan Petojo Binatu 5, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2012) sore. Yusuf adalah pengontrak rumah yang dijadikan wisma yatim piatu Pondok Bidara, Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat.

Menurut pengakuan para tetangganya, Yusuf dikenal sebagai seorang penjual bubur. Kadang kalau dibutuhkan warga, Yusuf menjadi ahli rukyah dan bekam.

"Kalau pagi biasanya dia jualan bubur, dagangan juga. Kadang-kadang ada warga yang minta bekam ke dia, dia layanin," jelas Arman, tetangga Yusuf.

Tetangganya juga mengenal Yusuf sebagai sosok yang ramah. Dia sering berkumpul bersama warga di sekitar rumahnya.

"Biasanya dia nongkrong bareng, ngobrol ama warga kalau ketemu di gang. Orangnya ramah kok, nggak ada aktifitas yang mencurigakan," jelas Abdul Gani, Ketua RT setempat.

Demikian pula denga Siti Absoh alias Oco, isteri Yusuf. Warga mengenalnya sebagai pengajar ngaji untuk anak-anak dan pemandi jenazah jika ada warga yang meninggal.

"Dulu waktu belum nikah, Oco ngajar anak-anak ngaji di perumahan. Sekarang juga masih privat ngaji. Tadi aja masih dipanggil tetangga buat mandiin janazah," jelas Wati, tetanga Oco.

Rizal tinggal di rumah itu bersama istrinya yang kerap dipanggil Oco, serta dua putra kembarnya, Toriq dan Taufik, yang berumur sekitar dua tahun. Dini hari tadi, polisi mengamankan keluarga tersebut.

Tim Gegana datang sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu sore dan langsung menggeledah rumah seluas 4 x 8 meter persegi di pemukiman padat itu. Satu anggota tim Gegana yang bersenjata laras panjang menjaga ketat pintu masuk kediaman Yusuf.

Yusuf adalah penyewa rumah kontrakan milik Lukman Hakim, di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat, yang meledak Sabtu (8/9/2012) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Hingga kini, Tim Gegana masih berjaga disekitar rumah Yusuf dan memasang police line pada pintu dan jendela. Sementara warga masih berkerumun di sekitar untuk menyaksikan penggeledahan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com