Tingkatkan Kewaspadaan Saat Naik Taksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus perampokan di dalam taksi masih terus terjadi. Lalu, bagaimana sebaiknya antisipasi untuk mencegah kejadian serupa terjadi pada masyarakat?

Minggu (28/10/12) dini hari, Michelle Widyawati dan ibunya, Erna Setyawati, dirampok oleh sopir taksi yang ditumpanginya, beserta tiga rekannya. Dua minggu sebelumnya atau tepatnya Senin (15/10/12) lalu, Hani, seorang pegawai swasta menjadi, korban perampokan oleh sopir taksi yang juga ditumpanginya.

Pada kedua kejadian ini, baik Michelle dan sang ibu maupun Hani, diturunkan di jalan setelah harta mereka digasak oleh sopir taksi dan rekannya. Dua kejadian ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, terutama bila ingin bepergian menggunakan taksi. Namun Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto meminta warga tidak trauma.

"Tentunya masyarakat jangan sampai jadi paranoid," saran Rikwanto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (29/10/12).

Menurut Rikwanto, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai tindak pencegahan. Pertama, amati dengan seksama taksi yang akan dinaiki.

"Pastikan dalam taksi tersebut ada kartu identitas pengemudi dan wajah di foto sesuai dengan wajah pengemudi," jelasnya.

Rikwanto juga menyarankan untuk mengecek apakah pengemudi taksi menggunakan seragam atau tidak.

"Selain itu, catat juga nomor pintu serta pelat nomor taksi tersebut," ucapnya.

Akibat peristiwa perampokan tersebut, Michelle dan Erna kehilangan sejumlah barangnya, seperti dua unit Blackberry, satu unit ponsel Nokia, perhiasan, dan uang tunai. Para pelaku juga merampas kartu ATM Michelle dan mengurasnya di mesin ATM di sebuah minimarket.

Michelle dan sang ibu diturunkan di depan sebuah showroom. Mereka segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsektro Pesanggrahan. Michelle masih melakukan Berita Acara Pemeriksaan, sementara pihak kepolisian menghubungi perusahaan taksi Primajasa yang armadanya ditumpangi Michelle saat kejadian.