Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Sebatangkara, Ditemukan Tinggal Tulang

Kompas.com - 20/11/2012, 11:06 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - ABP Simanjuntak (61), pria yang ditemukan dalam kondisi menyisakan tulang-belulang di tempat tidurnya, selama ini hidup sebatang kara. Ketika dia meninggal dunia pun tidak ada yang mengetahuinya.

Ahmad Sureni, tetangga Simanjuntak, terakhir kali mengaku melihat pria tua tersebut sekitar tujuh bulan lalu. Saat itu, ada seorang wanita yang mengantarnya ke rumah sakit.

"Dia pernah dibawa ke rumah sakit sekitar tujuh bulan lalu oleh seorang perempuan. Perempuan itu kira-kira seumuran dengan dia," ungkap Ahmad (21), Selasa (20/11/2012).

Namun, dia tidak bisa memastikan apakah perempuan tersebut adalah isteri atau kerabat dekat korban. Sebab, pria tersebut hidup seorang diri di rumah berpagar hijau yang sebenarnya cukup megah itu.

Ahmad mengungkapkan, bersama rekan-rekannya, ia sering nongkrong di pertigaan depan rumah korban. Karena itu, mereka bisa memperhatikan kondisi rumah itu bila ada orang yang berkunjung atau ada aktivitas dari penghuni rumah.

"Waktu itu, perempuan itu memanggil taksi dan membimbing bapak itu ke taksi. Katanya mau ke rumah sakit. Beberapa jam kemudian mereka kembali," kata Ahmad.

Perempuan itu kemudian mengantar almarhum ke dalam rumah dan kemudian meninggalkan rumah tersebut. Setelah peristiwa itu, Ahmad tak pernah melihat almarhum keluar dari rumahnya.

Hal yang sama diungkapkan Dedi (23), warga RT 03 RW 09 lainnya. Ia menggambarkan almarhum sebagai pria yang belum begitu tua, selalu berjalan dengan menggunakan tongkat dan kedua kakinya memiliki banyak luka koreng. Dedi tidak bisa memastikan kapan terakhir kali melihat almarhum.

"Pokoknya sudah berbulan-bulan lalu. Waktu itu saya sama teman-teman lagi nongkrong di pertigaan depan rumahnya. Mungkin karena terlalu berisik, bapak itu keluar nyiramin air ke kami," kata Dedi.

Baik Dedi maupun Ahmad mengaku warga asli yang lahir di RT tersebut. Sejak kecil keduanya mengenal almarhum sebagai pria yang hidup sendiri di rumah tersebut.

Keterangan serupa datang dari Haji Alwy (55), Ketua RT 09. Alwy mengaku sudah lama tidak melihat Simanjuntak dan membenarkan bahwa dia hidup sendiri di rumah tersebut.

"Setahu saya dia sendirian di situ dan sudah lama enggak kelihatan," kata Alwy.

Kondisi Simanjuntak baru diketahui pada Senin (19/11/2012) sore. Saat itu, saudara iparnya ditemani sopir dan petugas keamanan setempat mencoba memasuki rumah yang tak terawat itu. Mereka terpaksa masuk lewat sebuah jendela yang sedang terbuka lantaran pintu depan dan rolling door garasi dalam keadaan terkunci.

Begitu masuk ke dalam kamar almarhum, mereka langsung terkesiap melihat kondisi di atas tempat tidur. Sebagian tubuh korban yang tinggal menyisakan tulang-belulang terbaring secara telentang di atas tempat tidur. Mereka kemudian melapor ke petugas kepolisian.

Setelah selesai proses olah TKP, jasad kemudian dibawa ke RS Cipto Mangukusumo untuk menjalani visum. Dari kartu identitas di dompet korban, almarhum ABP Simanjuntak diketahui beralamat di Jalan Mayor Oking Jaya Atmaja, Cibinong, Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com