Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Siapa Mau Menikmati Neraka Kemacetan?

Kompas.com - 21/12/2012, 15:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terus melakukan upaya-upaya untuk mengurai kemacetan Ibu Kota Jakarta. Berbagai kebijakan mulai dari three in one, pembatasan berdasarkan pelat nomor ganjil-genap, hingga electronic road pricing (ERP) akan diberlakukan.

Jokowi mengatakan, harus ada upaya yang dilakukan dalam rangka mengurai kemacetan dalam jangka waktu dekat ini, seperti contohnya dengan menerapkan sebuah kebijakan yang sudah berhasil di negara lainnya.

"Apakah kita pengin menikmati macet seperti ini terus? Kan enggak mau neraka kemacetan setiap hari kita nikmati terus. Sehingga harus ada kebijakan yang tahapannya kita lihat di negara-negara lain," kata Jokowi di Jakarta, Jumat (21/12/2012).

Rencananya, Pemprov DKI akan menerapkan ganjil-genap pada Maret 2013 mendatang, yang bekerja sama dengan pihak Polda Metro Jaya. Sebelumnya juga telah diterapkan sistem three in one.

"Nanti setelah three in one dan ganjil-genap, baru akan diterapkan electronic road pricing (ERP). Biasanya seperti itu tahapan-tahapannya. Nah, kita juga mau melakukan tahapan-tahapan yang sama itu," kata Jokowi.

Namun, sebelum menerapkan semua kebijakan tersebut, Jokowi mengatakan masih perlunya perhitungan dan kajian dari segala aspek.

"Kayak ganjil-genap masih sangat tergantung sekali masukan-masukan, ada koreksi-koreksi yang mungkin kita perbaiki. Kajian-kajiannya juga belum matang banget. Saya ingin agar diulang lagi, mulai dari dampak ekonomi, kajian ekonomi, dampak sosial, kajian sosial, semuanya kita ukur," kata Jokowi.

Sementara untuk peremajaan transportasi umum dan memperbanyak transportasi massal, kata dia, membutuhkan waktu jangka panjang. Misalnya saja pembenahan bus transjakarta pada tahun 2013, yang menurutnya bisa mencapai 80 persen. Kemudian untuk pembangunan monorel, Jokowi memprediksi dalam jangka waktu 3-4 tahun sudah bisa dirasakan masyarakat Jakarta.

"Kemudian yang MRT ini masih lama, bisa selesai sampai di Kampung Bandan itu mungkin tahun 2019. Tapi, kemarin saya sudah minta supaya diselesaikan 2017, pokoknya maju," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com