TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Turap sepanjang kira-kira 10 meter sebagai penahan aliran air anak Sungai Angke di Ciater Raya, Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (22/2/2013) petang, ambruk.
Turap tersebut merupakan penahan air yang dibangun Pemerintah Kota Tangsel, Provinsi Banten, agar air tidak masuk ke Perumahan Grand Serpong.
Erny (32), warga Grand Serpong yang juga pemilik Aqua Hom Service (AHS) Pondok Cell, mengaku kaget. "Tiba-tiba suara brukk...keras sekali. Saya kira pohon tumbang karena hujan belakangan ini mengguyur daerah ini. Ternyata, turap yang jebol," ujar Erny, ketika sedang berada di pelataran depan rumahnya.
Begitu kejadian, seorang karyawannya langsung mencari asal-muasal suara tersebut. Ternyata, turap yang dibangun sejak 2006 itu jebol. Kondisi itu sudah diprediksi sejumlah warga mengingat banyak warga membuang puing bangunan ke sisi turap tersebut. Akibatnya, kondisi turap semakin miring.
Diduga, turap jebol akibat abrasi aliran sungai. Namun, jebolnya turap tidak menyebabkan banjir karena ada gundukan tanah sebagai penahan yang selama ini ditata oleh pihak pengembang.
Warga berharap, Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Tangerang Selatan bisa segera meninjau lokasi jebolnya turap. Hal ini perlu dilakukan agar perumahan ini tidak menjadi korban banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.