Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute APTB Bertambah

Kompas.com - 07/03/2013, 02:47 WIB

Jakarta, Kompas - Pilihan angkutan massal warga pinggiran Ibu Kota bertambah. Selain moda angkutan kereta, warga bisa memilih angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta. Rute APTB kini menjadi lima rute, seiring dengan pembukaan jalur baru Bogor-Rawamangun.

Rute sepanjang 52 kilometer ini menjadi rute terpanjang angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB) yang beroperasi sejak Maret 2012. Semua rute APTB kini dilayani 53 bus yang beroperasi pukul 05.00 sampai pukul 23.00. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan semua jalur utama dari-ke perbatasan dapat dilayani APTB.

”Ini menjadi alternatif warga perbatasan yang bepergian ke Jakarta. Jika menguntungkan, saya yakin armadanya akan bertambah banyak,” kata Gubernur DKI Joko Widodo seusai meluncurkan APTB Bogor-Rawamangun, Rabu (6/3).

APTB Bogor-Rawamangun terintegrasi dengan transjakarta Koridor IV (Pulogadung–Dukuh Atas) dan Koridor IX (Pinangranti-Pluit). Operator PT Sinar Jaya Megah Langgeng mengoperasikan 10 bus—berkapasitas 85 penumpang, 35 duduk-50 berdiri.

Rute APTB Bogor-Rawamangun melewati Terminal Bubulak, masuk Jalan Tol Jagorawi, Cawang, Prumpung, belok kanan melewati Jalan Pemuda, hingga sampai di Rawamangun. Sementara itu, jadwal kedatangan bus diharapkan 30 menit di lima tempat pemberhentian.

Sempat diusir

APTB Rawamangun-Bogor sempat diusir keluar Terminal Bubulak, Kota Bogor, oleh puluhan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas). Bus APTB masuk Terminal Bubulak sekitar pukul 14.00 tanpa penjagaan kepolisian atau penjagaan petugas Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor. Tidak terlihat pula petugas dari perusahaan otobus yang mengelola APTB itu. Namun, puluhan orang dari beberapa ormas sudah berkumpul di dalam terminal.

Saat bus masuk ke dalam terminal, anggota ormas mendekati bus. Salah seorang di antaranya menendang bus. Saat itu, petugas keamanan dari Dewan Pimpinan Cabang Organda Kota Bogor mencegah mereka.

”Mereka minta kalau bus itu tetap di Bubulak, setiap (ormas) supaya pegang. Maksudnya, pegang timer. Nanti ini harus bisa diakomodasi,” kata Ketua DPC Organda Kota Bogor Mochamad Ishak.

Menurut dia, memang ada protes dari beberapa pemilik angkutan kota dan bus, tetapi tidak sampai berkembang menjadi penolakan. Sementara ini, kata dia, APTB akan tetap di Terminal Bubulak. Namun, jika suasana tidak kondusif, APTB akan dipidahkan ke sekitar Terminal Baranangsiang, Bogor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com