Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Pastikan Proyek Monorel Dilanjutkan

Kompas.com - 26/06/2013, 14:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah tertahan akibat administrasi, Gubernur DKI Jakarta Joko memastikan pembangunan proyek transportasi Monorel di Jakarta dilanjutkan.

"Siang ini saya ingin menyampaikan pembangunan Monorel oleh PT Jakarta Monorel, sudah saya tanda tangani dan akan dilanjutkan kembali," ujar Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan. Hal itu dikatakan Jokowi saat pameran Monorel di area Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).

Menurut Jokowi, nilai proyek dari Monorel yang terdiri dari dua jalur, yaitu green line dan blue line tersebut mencapai Rp 8 triliun. Menurutnya, penyelesaian pembangunan monorel lebih cepat dari MRT (mass rapid transit). Jika MRT membutuhkan sekitar lima hingga enam tahun, pembangunan monorel membutuhkan tiga tahun pembangunan.

"Di awal saya terapkan manajemen kontrol jadi selesainya diharapkan tepat waktu," ujarnya.

Direktur Utama PT Jakarta Monorel Sumkawati Sukur mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta itu karena masih memercayakan pihaknya untuk melanjutkan proyek yang pembangunan sempat mangkrak 9 tahun lamanya. Ia pun berkomitmen untuk menyelesaikan pmbangunan tepat waktu.

"Ada tiga bulan waktu kita untuk me-review. Usai kita review, akan langsung dilanjutkan," ujarnya.

Pantauan Kompas.com, Jokowi dan petinggi PT Jakarta Monorel sempat meninjau purwarupa monorel. Jokowi tampak melihat mulai dari seluruh sudut hingga mengetes kekuatan pegangan penumpang.

Acara itu pun dihadiri ratusan pengunjung Monas. Jakarta Monorail terdiri dari dua rute green line dan blue line.  Rute green line sepanjang 14,5 kilometer akan membentang dari Kuningan - Kuningan Sentral - Gatot Subroto - Senayan - Asia Afrika - Pejompongan - Karet - Dukuh Atas - kembali ke Kuningan. Sementara itu blue line dari Kampung Melayu - Tebet - Kuningan -Casablanca - Tanah Abang - Roxy - Taman Anggrek (Jakarta Barat) dengan tambahan jalur ke wilayah timur dari Pondok Kelapa - Sentral Timur Jakarta dan ke Barat dari Puri Indah.

Kapasitas monorel bisa mengangkut sampai 200 orang per gerbong. Adapun satu rangkaian terdiri dari enam gerbong sehingga total mampu mengangkut 30.000 orang per jam dan 60.000 orang jika diberlakukan dua arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

    Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

    Megapolitan
    Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

    Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

    Megapolitan
    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

    Megapolitan
    Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

    Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

    Megapolitan
    Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

    Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

    Megapolitan
    Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

    Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

    Megapolitan
    Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

    Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

    Megapolitan
    Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

    Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

    Megapolitan
    Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

    Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

    Megapolitan
    [POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

    [POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

    Megapolitan
    Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

    Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

    Megapolitan
    Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

    Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

    Megapolitan
    Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

    Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

    Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

    Megapolitan
    Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

    Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com