JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun ini sekolah dasar negeri petang banyak menyisakan kursi kosong. Sampai masa pendaftaran siswa tahap keempat ditutup kemarin, masih tersedia 7.771 kursi di SD negeri petang.
Ribuan kursi kosong itu tersebar di 520 SDN petang di seluruh Jakarta. Masa pendaftaran tahap terakhir itu hanya mampu menyerap 838 kursi dari kursi yang tersisa sebanyak 8.609 tempat.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa peminat sekolah petang tidak sebesar peminat sekolah pagi. Namun, pada beberapa sekolah siang, ada juga yang diminati, bahkan menjadi pilihan utama,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, Kamis (18/7/2013) di Jakarta.
Menurut Taufik, pada umumnya, orangtua berharap anaknya sekolah pagi hari agar anaknya terbiasa bangun pagi. Mereka menginginkan agar ketika anak melanjutkan sekolah ke SMP, SMA, atau perguruan tinggi terbiasa bangun pagi.
"Hal ini yang memberi kesan bahwa sekolah pagi lebih baik dan lebih bergengsi dari sekolah petang," kata Taufik.
Setelah pendaftaran siswa baru ditutup kemarin, masih ada kursi kosong di tingkat SMP dan SMK. Untuk tingkat SMP, masih tersedia satu kursi kosong di SMP Negeri 200 Jakarta Utara. Adapun untuk SMK masih tersedia 61 kursi kosong di SMK Negeri 61 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Adapun untuk SMA, tidak ada lagi kursi kosong.
Taufik menjelaskan, penyebab kursi kosong bukan selalu karena kualitas sekolah negeri kurang. Hal itu terjadi karena penyebab yang berbeda-beda. "Ada yang karena sarananya kurang, pergeseran penduduk di suatu wilayah," kata Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.