JAKARTA, KOMPAS.com - Robby Nezar, salah satu fotografer yang terlibat cekcok dengan petugas sekuriti di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), jakarta Pusat, membenarkan salah satu dari mereka sempat menantang petugas.
Namun, Robby mengatakan, perilaku ia dan teman-temannya bukanlah tanpa sebab. Menurut dia, salah satu satpam terlebih dahulu melontarkan kata-kata kasar dan memprovokasinya.
“Jadi, sebenarnya, sekuriti itu nanya, ‘jadi, maunya apa, mau nantang?’ Lalu, dia pukul meja keras," ujar Robby saat dihubungi melalui WhatsApp, Kamis (13/6/2024).
Baca juga: Sekuriti Cekcok dengan Fotografer, Pengelola GBK: Ada Salah Paham
Robby mengatakan, temannya yang terlihat dalam video yang viral, akhirnya ikut tersulut emosi dan balik menjawab tantangan sekuriti itu.
“Akhirnya Heri (teman Robby) bilang, ‘pukul’, sambil tunjuk pipinya karena merasa kita diancam mau dipukul sama mereka,” lanjut Robby.
Sebelumnya, Robby dan teman-temannya merasa tersinggung karena dipanggil dengan nama-nama binatang.
“Kemudian, ada lagi suara ‘hei, hei' yang ternyata itu adalah sekuriti yang cepak yang ada di video itu,” jelas Robby.
Salah satu fotografer di lokasi lantas menanyakan maksud sekuriti memanggil mereka dengan nama binatang.
Menyadari situasi memanas, Robby pun meminta rekannya yang lain untuk mengeluarkan ponsel dan mulai merekam percekcokan itu.
Baca juga: Sekuriti GBK Cekcok dengan Fotografer, Saksi: Sudah Sering Ribut
“Mulailah teman dari sekuriti itu si Farel kemudian mendekati Heri dengan emosi dan malah mengajak ribut. Dan, keluar kata binatang dari mulut si Farel,” lanjut dia.
Pihak pengelola kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menanggapi kisruh antara sejumlah fotografer dengan petugas sekuriti yang tengah bertugas.
Peristiwa yang terjadi pada Senin (10/6/2024) itu akibat kesalahpahaman petugas terhadap fotografer yang hendak mengambil gambar.
Direktur Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), Hadi Sulistia mengatakan, berdasarkan pemeriksaan internal, kesalahpahaman itu terkait aturan dan tata tertib pengambilan foto maupun video di kawasan tersebut.
Keempat fotografer yang sempat cekcok dengan satpam merupakan anggota dari Himpunan Pengusaha Dokumentasi Indonesia (HIPDI).
“PPKGBK juga telah mengevaluasi dan memberikan peringatan keras kepada vendor keamanan terkait kesalahpahaman dengan pihak fotografer atau videografer tersebut,” ujar Hadi melalui keterangan resminya, Kamis.
Baca juga: Cekcok dengan Sekuriti GBK, Fotografer Ngaku Baru Datang Langsung Diteriaki
Hadi mengatakan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal HIPDI Indro Dwi S dan mengundangnya untuk mendiskusikan kejadian tersebut secara kekeluargaan.
Selain itu, pihak manajemen juga berencana mengundang perwakilan komunitas fotografer dan videografer serta anggota HIPDI untuk membahas ketentuan pelaksanaan kegiatan jasa fotografi dan videografi di kawasan GBK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.