Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Pernah Penjarakan Empat PKL di Solo

Kompas.com - 29/07/2013, 18:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui pernah memidanakan empat pedagang kaki lima (PKL) di Surakarta, Jawa Tengah. Hal itu ia lakukan saat masih menjabat Wali Kota Surakarta.

Jokowi mengatakan, keempat PKL itu akhirnya dihukum penjara atas kasus tindak pidana ringan (tipiring). Tindak pidana ringan adalah hukuman berupa kurungan yang waktunya kurang dari lima bulan.

"Ya, mereka empat orang itu kena tipiring," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (29/7/2013).

Jokowi mengatakan, keberadaan PKL di Jakarta telah melanggar Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007. Ia berupaya menghidupkan kembali undang-undang dan perda untuk kasus tindak pidana ringan. Menurutnya, peraturan yang ada saat ini hanya menjadi formalitas dan sanksinya tidak berlaku.

"Yang kena tipiring itu, contohnya UU dan Perda Lalu Lintas. Kita ini punya UU dan perda, loh, tapi mandul," kata Jokowi.

Ia membantah bahwa hanya satu pihak yang berperan dalam penataan PKL, baik di Tanah Abang, Pasar Minggu, maupun Jatinegara. Ia menyebutkan, semua pihak berpartisipasi dalam penertiban PKL, antara lain wali kota, camat, lurah, Dinas Perhubungan DKI, Satpol PP, dan PD Pasar Jaya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa Jokowi pernah memiliki pengalaman memenjarakan PKL yang menolak direlokasi. "Pak Jokowi bilang saat dirinya baru enam bulan menjabat Wali Kota Solo sudah memidanakan empat orang PKL," kata Basuki.

Basuki mengatakan, ia secara spontan mempertanyakan kepada Jokowi perihal pengalamannya menangani PKL. Itu ia lakukan karena menilai sikap Jokowi selaku Gubernur DKI selalu sopan sehingga mengakibatkan para pedagang sulit diatur. Ia menyebutkan, Jokowi mengingatkan jika hidup di penjara, walaupun sehari, tetap saja tidak mengenakkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com