Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Masuk Telat, Pemudik 'Lesehan' di Terminal Pulogadung

Kompas.com - 03/08/2013, 20:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menunggu sejak pukul 16.00 WIB, Anton tak mendapatkan bus tujuan Purwokerto hingga waktu berbuka puasa, di Terminal Pulogadung, Sabtu (3/8/2013). Anton pun merasa tak nyaman. Bukan karena ia harus menunggu lama, melainkan karena ia membawa istri, anak, dan adik iparnya.

"Belum dapat bus, emang belum ada mobilnya yang dituju. Satu emang enggak nyaman. Maklum, kita bawa anak kecil repot. Kalau bawa badan sendiri ya enggak apa-apa kan," kata Anton, di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur.

Bus tujuan di Terminal Pulogadung banyak, tetapi tak ada bus dari operator yang diminati Anton. Menurut Anton, ia memilih menunggu lama ketimbang naik bus yang dikelola operator lain karena pengalaman.

"Mobil yang lain banyak. Namun, kita berpikir soal kualitas. Kita mencari yang pengalaman karena lebih enak. Pelayanan bus yang biasa kita gunakan bagus. Kalau yang lain belum tentu. Soalnya pernah punya pengalaman dioper (tukar bus). Biasanya di oper dekat rumah makan, padahal kan masih jauh," ujar Anton.

Anton menjelaskan, pada masa mudik Lebaran seperti sekarang ini, waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto bisa mencapai 12 jam atau empat jam lebih lama dibanding waktu tempuh pada masa biasa.

Hal yang dialami Anton juga dialami seorang pemudik tujuan Brebes, Karili (25). Menurut Karili, ia sudah menunggu di Terminal Pulogadung sejak Sabtu (3/8/2013) pukul 09.00 WIB.

"Belum dapat bus. Ada tapi dari tadi berebut. Enggak bisa masuk mobil karena saya banyak ngalah," aku Karili.

Karili mengaku tak bisa memperkirakan kapan busnya datang. Padahal, menurut Karili, pada masa Lebaran waktu tempuh dari Jakarta ke Brebes bisa mencapai 24 jam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Tak Ada Korban Jiwa dalam Kecelakaan Beruntun Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Sopir JakLingko Ugal-Ugalan Saat Bawa Penumpang, Komisaris Transjakarta Janji Evaluasi

Megapolitan
Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Petugas Kebersihan Tewas Tertabrak Mobil di Km 39 Tol Cijago Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Pemprov DKI Seleksi Paskibraka 2024, Bakal Dikirim ke Tingkat Nasional

Megapolitan
Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Ditampilkan ke Publik, 4 Pengeroyok Mahasiswa di Tangsel Menunduk dan Tutupi Wajah

Megapolitan
Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Tanah Longsor di Perumahan New Anggrek 2 Depok Berulang Kali Terjadi sejak Desember 2022

Megapolitan
Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Curhat Jukir Liar di Minimarket: Orang Mau Kasih Uang atau Tidak, Saya Enggak Paksa...

Megapolitan
Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tetapkan 4 Tersangka dalam Kasus Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

4 Pelaku Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Ditangkap Polisi, Ini Perannya

Megapolitan
Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' pada Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" pada Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com