Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bang Ucu Minta Jokowi Putus Jembatan Blok G ke Tempat Prostitusi

Kompas.com - 16/08/2013, 16:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh masyarakat Tanah Abang, M Yusuf Bin Muhi atau Bang Ucu, meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk memutus jembatan Blok G ke kawasan Bongkaran, yang selama ini dikenal sebagai kawasan prostitusi. Hal itu disampaikan oleh Ucu dalam pertemuannya dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Jumat (16/8/2013).

"Itu jembatan Blok G musti diputus. Itu pelacur-pelacur nanti diselesaikan bertahaplah," kata Ucu seusai pertemuan dengan Basuki.

Apabila ada warga yang tidak ingin terganggu akibat pembongkaran kawasan tersebut, Ucu menjamin bersama warga Tanah Abang lain untuk merangkul warga Bongkaran. Menurut dia, warga Bongkaran merupakan warga asli Tanah Abang. Ucu membantah bahwa pemutusan jembatan itu sebagai upaya pemberantasan warga Bongkaran di Tanah Abang.

"Kita justru mau merangkul mereka dan enggak mau menghilangkan mereka," kata Ucu.

Sekitar tahun 1980-an, kawasan Bongkaran di Tanah Abang dikenal sebagai kawasan angker. Seiring berjalannya waktu, kawasan itu berubah menjadi kawasan prostitusi dan kriminalitas. Kondisi ini semakin liar setelah Blok G direnovasi pada 2004. Sejak saat itu, blok ini terkenal sebagai blok mati. Baik pedagang maupun pembeli enggan mendatanginya. Selain praktik prostitusi yang membuat risih, keberadaan preman dan pencopet membuat pembeli dan pelanggan enggan datang ke sana.

Razia Satpol PP terhadap tempat-tempat prostitusi jelang Ramadhan lalu menyisakan pekerjaan rumah bagi PD Pasar Jaya. Para PSK di kawasan Bongkaran beralih masuk ke dalam Pasar Blok G. Mereka berlindung di balik para preman yang mendiami kios-kios kosong. Kini, Pemprov DKI mengklaim bahwa kawasan tersebut telah bersih dari kegiatan maksiat tersebut, dan kios-kios di pasar itu dapat digunakan untuk relokasi pedagang Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com