Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Rumahan di Pasar Gembrong Tak Masuk Penertiban

Kompas.com - 06/09/2013, 09:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang rumahnya dijadikan kios di kawasan Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, tidak masuk dalam rencana penataan yang dilakukan terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur.

Artinya, mereka akan tetap diperkenankan berjualan di rumah mereka asalkan tidak menyalahi aturan dan menggunakan trotoar sebagai lahan jualan.

"Mereka punya rumah, mereka punya hak (berjualan di rumah)," kata Walikota Jakarta Timur Krisdiyanto, kepada wartawan, Kamis (5/9/2013).

Krisdiyanto menegaskan, apabila para penghuni itu melakukan pelanggaran, pihaknya tidak akan sungkan-sungkan melakukan penertiban dan penindakan secara hukum. "Pedagang tidak boleh pasang tenda yang lebih dari trotoar. Jadi trotoar harus bersih," ujar Krisdiyanto.

Kawasan Pasar Gembrong, lanjut Krisdiyanto, juga mesti bebas dari parkir liar di bahu jalan karena akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

Pemerintah Kota Jakarta Timur sendiri sudah menetapkan bahwa Senin (9/9/2013) pekan depan, kawasan itu harus bebas dari PKL. "Setelah itu akan dijaga oleh Dishub, dan Satpol PP. Nanti dipasang rambu-rambu lalu lintas," ujarnya.

Menurutnya, pada batas waktu itu PKL di lokasi tersebut harus sudah pindah ke tempat relokasi mereka di Pasar Gembrong Cipinang Besar dan Pasar SS Klender.

Ia mengatakan dari total 211 pedagang, sebanyak 105 pedagang sudah berbenah setelah mendapatkan kunci dari kios baru mereka di Gedung PD Pasar Gembrong Cipinang Besar. Namun, sisa pedagang sebanyak 106 orang masih belum melakukan pendaftaran untuk masuk di dua pasar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com