Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Tanpa Solusi, Pedagang Parsel Kembali Berjualan di Stasiun Cikini

Kompas.com - 25/09/2013, 11:59 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang parsel kembali berjualan di depan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Kini mereka menjajakan dagangannya di trotoar depan stasiun dengan menggunakan tenda-tenda sebagai atapnya.

Para pedagang parsel tersebut mengaku terpaksa kembali berjualan di trotoar sepanjang Stasiun Cikini karena PT KAI tidak memberikan tempat relokasi setelah penggusuran. "Kita tidak diberikan solusi ke mana kita akan berdagang. Sementara kebanyakan dari kita sudah belasan tahun berdagang parsel," kata Aldo selaku Ketua Asosiasi Pedagang Parsel Cikini di Stasiun Cikini, Rabu (25/9/2013).

Aldo mengatakan, seharusnya PT KAI bisa memberikan tempat pengganti bagi para puluhan pedagang parsel di sana. Menurut dia, penggusuran yang dilakukan PT KAI sebulan lalu membuat pedagang parsel jadi telantar.

"Kita mau bagaimana lagi, terpaksa berdagang di sini (trotoar). Padahal, masih ada tempat penampungan dan lahan kosong di sekitar stasiun. Daripada ditempati oleh pemulung dan pengemis," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daops I Jakarta Sukendar Mulya mengatakan, PT KAI telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat terkait keberadaan pedagang parsel yang menempati trotoar jalan. Pemkot Jakarta Pusat, kata Sukendar, juga sudah menyetujui bahwa keberadaan pedagang tersebut telah melanggar.

Para pedagang parsel berjualan di trotoar kanan dan kiri Jalan Cikini Raya, tepatnya di sepanjang Stasiun Cikini. Keberadaan pedagang ini sangat mengganggu pejalan kaki di trotoar. Belum lagi banyaknya bajaj dan ojek yang menunggu penumpang persis di depan pintu masuk stasiun. Tak jarang kemacetan kerap kali terjadi di kawasan ini.

"Nanti akan kita tertibkan karena memang mereka (pedagang parsel) salah telah memakai trotoar," ujar Sukendar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com