Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Sabar Tunggu Aetra Mau Jual Saham ke DKI

Kompas.com - 22/10/2013, 11:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah berhasil mengakuisisi PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tampaknya ingin kembali menguasai operator air lainnya, yaitu PT Aetra Air Jakarta. Berbeda sikap saat mengakuisisi Palyja terdahulu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak 'melunak' untuk membeli saham Aetra.

Menurut dia, apa yang selama ini diutarakan tentang keinginan DKI membeli saham mayoritas Aetra, masih sebatas keinginan. Apabila pihak Aetra tidak mau menyerahkannya kepada DKI, maka Pemprov DKI pun tak mempermasalahkannya.

"Ya, tunggu saja niat baik dia sampai mau jual saham, tunggu saja," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Basuki rencananya akan kembali menunjuk dua BUMD DKI, yakni PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo untuk membeli saham Aetra. Sebab, apabila sudah mengakuisisi saham, maka prosesnya sudah masuk dalam tahap business to business (b to b). Konsep membeli saham Aetra itu, kata dia, akan menerapkan konsep orang berdagang. Dua BUMD DKI itu akan terus merayu pihak Aetra hingga akhirnya menemukan kesepakatan harga jual.

"Supaya kita bisa yang menguasai. Jujur saja, Aetra sih oke," kata Basuki.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk pembelian saham Aetra masih sebatas rencana. Sebab, hingga saat ini, PT Jakpro masih fokus mengakuisisi 49 persen saham kepemilikan Palyja oleh PT Astratel Nusantara. Rencananya, Desember mendatang, saham Palyja tersebut sudah berada di bawah kuasa PT Jakpro.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta Mohamad Selim mengatakan, ia tidak berniat menjual perusahaan mereka kepada pihak manapun. Selama ini, kata dia, perusahaan sudah berupaya memenuhi keinginan Pemprov DKI untuk meneruskan kerja sama dengan tetap mengutamakan keuntungan bagi kedua belah pihak.

"Kami tidak berniat menjual Aetra. Perjanjian induk rebalancing kontrak sudah terpenuhi. Pemprov DKI dapat untung, kami juga dapat untung," kata Selim.

PT Aetra Air Jakarta merupakan nama baru PT Thames PAM Jaya (TPJ) untuk mengelola, mengoperasikan, memelihara sistem penyediaan air bersih, dan melakukan investasi di wilayah Timur Jakarta, berdasarkan kontrak kerjasama dengan PAM JAYA selama 25 tahun, mulai pada tahun 1998 sampai 2023.

Pemegang saham Aetra adalah Acuatico Pte. Ltd dengan kepemilikan sebesar 95 persen dan PT Alberta Utilities sebesar 5 persen. Adapun, wilayah operasional Aetra adalah sebelah timur sungai Ciliwung meliputi sebagian wilayah Jakarta Utara, sebagian wilayah Jakarta Pusat, dan seluruh wilayah Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com