Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang Jokowi Harus Bayar, Ini Jawaban RS Jakarta

Kompas.com - 06/11/2013, 11:17 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Rumah Sakit Jakarta mengaku belum mendapat informasi terkait beredarnya pesan singkat berantai soal adanya oknum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang meminta sejumlah uang untuk menghadirkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam Perayaan HUT Yayasan Rumah Sakit Jakarta.

"Saya belum tahu, kita belum dapat laporan mengenai SMS yang beredar itu. Saya baru tahu dari Anda," ujar Kepala Divisi Marketing Rumah Sakit Jakarta Kustrijanto, Rabu (6/11/2013), saat ditemui di RS Jakarta, Jalan Jenderal Sudirman.

Tentang pesan singkat yang ditulis Pembina Yayasan Rumah Sakit Jakarta atas nama Benyamin Mangkudilaga, Kustrijanto pun mengaku belum mengetahuinya. Dia belum bisa memastikan dan mengonfirmasi apakah benar pesan itu ditulis oleh Benyamin. Sebab, Pembina Yayasan Rumah Sakit Jakarta tidak selalu berada di tempat.

"Dia (Benyamin) ada di sini kalau rapat, terus kalau ingin berobat pasti ke sini. Jadwal Pak Benyamin biasanya seminggu sekali dia ke sini. Jadi kita belum bisa tanyakan ke Pak Benymin apakah dia yang mengirimkan atau bukan," tutur Kustrijanto yang juga menjadi juru bicara dalam Perayaan HUT Yayasan Rumah Sakit Jakarta.

Lebih lanjut, Kustrijanto membenarkan rencana mengundang Jokowi dalam perayaan itu. Menurutnya, surat permohonan telah diberikan oleh Kepala Administrasi Yayasan Rumah Sakit Jakarta kepada Pemprov DKI Jakarta.

Acara tersebut akan diselenggarakan dalam rangka Perayaan HUT Ke-60 Yayasan Rumah Sakit Jakarta, Minggu (10/11/2013) di Gedung Universitas Atmajaya Jakarta, pukul 18.30 WIB.

"Perayaan akan dihadiri Menteri Kesehatan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, pendiri Yayasan Rumah Sakit Jakarta, dan undangan lainnya," kata dia.

Seperti diberitakan, sebuah pesan singkat berantai beredar di masyarakat beberapa waktu terakhir. Pesan berisi informasi adanya oknum Pemprov DKI Jakarta yang menjadi calo untuk menghadirkan Jokowi di dalam sebuah acara tertentu, dengan imbalan sejumlah uang.

Berikut kalimat pertama dalam SMS yang dihimpun Kompas.com pada Selasa (5/11/2013) kemarin. "BREAKING NEWS...! TERNYATA PUNGUTAN LIAR MASIH MERAJAKLELA DALAM KALANGAN STAF KESEKERETARIATAN GUBERNUR DKI."

Kalimat selanjutnya menerangkan praktik calo yang terjadi. Berikut petikan tulisan dalam SMS tersebut. "Dalam rangka ulang tahun ke 30 Yayasan RS Jakarta, pimpinan yayasan rumah sakit mengajukan permohonan tertulis suatu sambutan Gubernur DKI. Tapi sayang permohonan baru akan disampaikan apabila disertai sejumlah uang cukup besar jumlahnya. Terlalu...."

Di akhir pesan itu turut tercantum pihak yang mengirim pesan berantai tersebut, yakni Pembina Yayasan Rumah Sakit Jakarta atas nama Benyamin Mangkudilaga, tanpa kontak yang bisa dihubungi.

***

Baca juga: Beredar SMS, Undang Jokowi Harus Bayar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com