Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Siap Berdebat soal Pembangunan Enam Tol Dalam Kota

Kompas.com - 27/11/2013, 20:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan siap beradu argumen tentang rencana pembangunan enam ruas tol dalam kota. Menurut dia, keberadaan jalan baru tersebut sangat penting agar rasio jalan ideal di Jakarta terpenuhi.

Selama ini, ide pembangunan enam jalan tol dalam kota itu menuai pro dan kontra. Pengamat transportasi dan akademisi menilai penambahan jalan tol akan memancing pengendara untuk menggunakan mobil pribadi. Basuki maupun Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pun pernah menyatakan bahwa pembangunan jalan tol itu tidak selaras dengan keinginan pemerintah mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi ke sarana transportasi massal.

Kini Basuki dan Jokowi menyatakan bahwa keenam ruas jalan tol dalam kota itu perlu dibangun. Selain untuk menambah luas jalan di Ibu Kota, jalan tol itu dapat dimanfaatkan untuk mengakomodasi transportasi massal sehingga dapat melintas di jalan tersebut.

"Kita bisa berdebat kok. Rasio jalan gimana caranya terpenuhi kalau enggak dibangun jalan? Sekarang apa yang mau didebatin sama gue kalau jalannya saja enggak ada," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Kendati demikian, ia membenarkan penambahan jalan dapat memicu penambahan jumlah kendaraan. Namun, Basuki menilai bahwa lonjakan volume kendaraan itu dapat diatasi jika pemerintah daerah serius membangun transportasi massal dan menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi. Ia mengatakan, pembatasan kendaraan itu dilakukan dengan menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP), parkir zonasi, dan pajak progresif.

"Tidak pernah ada teori yang mengatakan kalau lu punya transportasi massal saja dan tidak bikin jalan. Jadi, pengamat itu jangan seenaknya komentar ekstrem kiri atau kanan," kata Basuki.

Basuki mencontohkan sebuah pandangan ekstrem pengamat yang menyamakan Jakarta dengan Korea dan China, yang menghancurkan seluruh jalan layang di negara mereka. Menurut Basuki, kondisi lalu lintas di Jakarta berbeda dari kedua negara maju tersebut. Apabila para akademisi maupun pengamat tidak menyukai jalan layang, jalan tol layang Kebon Jeruk-Tangerang (depan Taman Anggrek) juga harus dibongkar.

Basuki menekankan bahwa ia dan Jokowi menyetujui pembangunan enam ruas tol dalam kota dengan syarat khusus. Ia mengatakan, PT Jakarta Tollroad Development selaku investor jalan tol telah menyetujui bahwa jalan tol tersebut boleh dilintasi oleh angkutan umum atau transportasi massal di Jakarta. "Kalau mereka (investor) enggak setuju, juga kita enggak izinin kok," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com