Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabu-sabu Merah Masuk Indonesia, Lebih Mahal dan Berbahaya

Kompas.com - 02/12/2013, 07:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Narkotika jenis sabu-sabu mungkin sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Aparat terkait kerap menindak penyalah guna dan pengedarnya. Namun, sabu-sabu merah dengan bahasa sandi di kalangan pemakainya disebut red ice mungkin agak asing di Indoneisa. Sabu-sabu merah yang harganya jauh lebih mahal dari jenis sabu-sabu biasa sebelumnya ini ditengarai mulai masuk ke Indonesia.

Direktorat Reserse dan Narkoba Polda Metro Jaya menemukan peredaran sabu-sabu merah. Temuan itu muncul setelah polisi membekuk 16 orang sindikat pengedar narkoba yang mereka ringkus pada awal November lalu di 4 apartemen di Jakarta.

Dalam pengintaiannya, polisi menduga sindikat ini mengedarkan ekstasi dan sabu-sabu biasa. Namun, nyatanya polisi mendapatkan beberapa jenis narkotika yang terbilang baru di Indonesia. Salah satunya adalah sabu-sabu merah ini atau red ice sebanyak sekitar 1 kg atau senilai sekitar Rp 2,7 miliar.

Sabu-sabu merah terbilang lebih mahal dari sabu-sabu biasa. Jika harga sabu-sabu biasa kualitas terbaik yang berwarna kebiruan atau disebut blue ice adalah Rp 1,7 juta per gram, maka harga sabu-sabu merah adalah Rp 2,7 juta per gram.

Di balik bentuk kristalnya dengan warna merah terang menyala yang memikat, sabu-sabu merah menyimpan daya rusak yang lebih kuat di syaraf manusia jika mengonsumsinya terus-menerus. Sama dengan sabu-sabu sebelumnya, sabu-sabu merah ini juga berbentuk kristal. Cara mengonsumsinya juga sama.

Direktur Reserse dan Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Nugroho Aji mengatakan, sabu-sabu kristal awalnya terbagi dalam 3 macam. Penggolongannya berdasarkan warna sabu-sabu, yang mencerminkan hasil pemurnian ekstrak bahan prekusornya. Ketiga macam sabu-sabu itu adalah sabu-sabu putih atau disebut ice, sabu-sabu kuning atau yellow ice, dan sabu-sabu biru atau blue ice.

"Blue ice adalah sabu-sabu yang paling mahal dibanding dua lainnya. Sabu-sabu biru dianggap kualitasnya lebih baik dibanding lainnya dan dianggap lebih enak oleh pemakainya," kata Nugroho, Minggu (1/12/2013).

Namun, dalam perkembangannya, muncul sabu-sabu merah yang kualitasnya jauh di atas blue ice. Sabu-sabu merah ini tergolong langka dan produsennya memproduksinya secara terbatas karena harganya yang lebih mahal.

Sabu-sabu merah mulai muncul dalam beberapa tahun terakhir ini dan awalnya ditemukan di China dan negara amerika selatan atau latin. "Dan kini nyatanya mulai masuk ke Indonesia dan untungnya berhasil kita ungkap dan dihentikan peredarannya," kata Nugroho. (bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com