Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rawan Roboh, Plafon SDN 07 Pademangan Barat Disangga Bambu

Kompas.com - 04/12/2013, 13:52 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kondisi bangunan SD Negeri 07 Pagi Pademangan Barat, Jakarta Utara, sangat memprihatinkan. Plafon gedung sekolah tersebut diberi penyangga berupa bambu agar plafon tersebut tidak roboh.

Para siswa merasa khawatir dengan kondisi tersebut. Tita (11), siswa kelas V B yang plafon kelasnya disangga dua bambu, merasa takut jika sewaktu-waktu plafon itu jatuh.

"Takut ketiban saja, soalnya kalau pas hujan sering bunyi kretek-kretek. Tapi, kalau enggak hujan sih, enggak," ujar Tita kepada Kompas.com, Rabu (4/12/2013).

Hal senada juga disampaikan Sandra (11). Ia takut bila plafon tersebut roboh dan menimpa dirinya, seperti yang terjadi di SD Negeri 05 Pademangan Barat beberapa waktu lalu.

Kepala Sekolah SD 07 Pagi Pademangan Barat Joko Supriyadi mengatakan, kondisi bangunan di sekolahnya sudah memprihatinkan sejak Februari 2010. Padahal, sekolah tersebut baru saja direnovasi besar pada 2008. Melihat kondisi seperti itu, Joko berinisiatif mengusulkan renovasi kepada Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Utara.

Renovasi dilakukan pada 2011 dengan mengganti warna cat yang semula berwarna kuning menjadi hijau muda. Selain itu, dinding yang awalnya polos digambari lukisan-lukisan rumah adat maupun baju khas daerah. Juga ada perbaikan lapangan dan pagar.

Namun, dua tahun berselang, sekolah ini kembali mengalami kerusakan. Plafon di kelas V A dengan 34 siswa dan V B dengan 37 siswa hampir roboh. Langit-langit itu kini ditopang dua bilah bambu agar tidak jatuh dan menimpa siswa yang sedang belajar.

Selain itu, kusen pintu dan jendela di setiap ruangan juga sudah keropos. Pengelola sekolah mengakalinya dengan menyangga kusen tersebut dengan besi. "Tanggal 16 Februari kemarin kita sudah mengajukan rehab berat karena kondisi yang seperti ini. Awalnya tahun 2013 ini juga sudah direhab. Namun, karena ada juga sekolah di Tanjung Priok yang roboh, jadi dialihkan ke sana dulu," ujar Joko, Rabu (4/12/2013).

Joko mengatakan, setelah pengajuan surat tersebut, kepala suku dinas pendidikan dasar langsung datang untuk meninjau kondisi bangunan sekolah itu. SDN 07 Pademangan Barat merupakan satu-satunya sekolah di Pademangan Barat yang belum mengalami rehabilitasi besar. Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Utara sudah menjadwalkan akan melakukan renovasi berat di gedung sekolah tersebut pada tahun depan.

Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Utara Saeful mengatakan sudah menerima surat permohonan renovasi dan mengecek lokasi sekolah tersebut. Karena diajukan pada tahun 2013, rehabilitasi gedung tersebut akan dilakukan pada 2014. Mengenai kondisi langit-langit yang membahayakan itu, ia akan melakukan evaluasi lagi.

Sekolah itu dibangun pada 1976 di atas lahan seluas 1.442 meter persegi. Panjang keseluruhan gedung 32 meter dan lebar 24 meter dengan jumlah 368 siswa, 8 kelas lokal, dan 10 rombongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com