Wahyu Susanto (9) harus mendapati kepalanya benjol tertimpa serpihan atap dari bangunan sekolah yang dibuat pada 1962 itu. Memiliki luas 850 meter persegi, sekolah ini terakhir kali direhabilitasi pada 2008.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sudin Dikdas Jakarta Utara, Saeful, mengatakan, sekolah ini sudah masuk daftar usulan untuk renovasi. "Kalau keluar anggarannya akan kami rehab di tahun ini juga. Namun kalau tidak keluar kami tindak lanjuti pada 2014 nanti," ujar dia.
Saeful pun mengakui sekolah tersebut memang sudah harus direnovasi. Sebelum peristiwa pada Selasa, kata dia, atap kelas V sudah terlebih dahulu runtuh pada Minggu (17/11/2013). Tidak ada korban dalam insiden itu karena sekolah libur dan tak ada kegiatan.
"Kalau kayunya memang standar tapi kemakan rayap. Untuk sementara, perbaikannya akan ditangani anggaran biaya pemeliharaan oleh sekolah ini sendiri," kata Saeful. Dia pun mengatakan, meski ada insiden ini, kegiatan belajar para siswa tak boleh berhenti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.