Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larang Pengendara Terobos Rel, Penjaga Palang Malah Dipukul

Kompas.com - 10/12/2013, 13:41 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa bilang pekerjaan menjaga pintu kereta adalah pekerjaan yang mudah. Sukarwo (47), petugas penjaga pintu kereta Pondok Betung, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sering bertengkar dengan pengendara yang melintas.

Sukarwo sampai-sampai bertengkar karena walau ia telah memberikan tanda peringatan, berupa sirine tanda kereta datang, atau palang pintu kereta sudah turun, tetap saja banyak pengendara yang tak menghiraukannya. Sukarwo menceritakan, dirinya pernah dimaki-maki, bahkan dipukul oleh pengendara lantaran menegur sang pengendara saat palang pintu sudah ditutup. Akan tetapi, pengendara tersebut tetap saja menyelonong masuk.

"Cekcok mah sering. Dipukul saja saya pernah gara-gara negor orang yang nerobos," ujarnya di pos pintu kereta Pondok Betung, Selasa (10/12/2013).

Penerobos pelintasan kereta, kata Sukarwo, banyak dilakukan kendaraan roda dua. Penerobosan sering dilakukan saat arus lalu lintas sedang dalam keadaan macet. Tetapi, ketika lengang pun, masih ada juga kendaraan yang nekat menerobos.

"Ya, memang perilaku pengendara seperti itu. Maunya cepat sampai walau mempertaruhkan nyawa," ujarnya.

Ketika pintu kereta sudah ditutup, Sukarwo tetap memberikan peringatan melalui pengeras suara. Bila tetap ada yang menerobos, ia menegur pengendara secara lisan. Karena itulah, Sukarwo sering bertengkar dengan pengendara yang menerobos.

Walau sering dicaci maki, bahkan pernah dipukul, Sukarwo mengaku tidak menyimpan dendam yang mendalam. Ia justru senang bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Sudah delapan tahun Sukarwo menjadi penjaga pintu kereta. Selama menjaga, terhitung sudah lebih dari lima kali pintu kereta diganti karena rusak ditarik penerobos yang terjebak di pelintasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Megapolitan
Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Tiga Periode di DPRD, Mujiyono Didorong Demokrat Maju Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Tetangga Sebut Ayah dari Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Ikut Menghilang

Megapolitan
Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Semrawutnya Kabel di Jalan Raya Semplak Bogor Dikhawatirkan Memakan Korban

Megapolitan
Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Dinkes Bogor Ambil Sampel Makanan dan Feses untuk Cari Tahu Penyebab Warga Keracunan

Megapolitan
Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan 'Dissenting Opinion' Putusan Pilpres 2024

Hasto Klaim Pernyataannya Jadi Landasan Hakim MK Nyatakan "Dissenting Opinion" Putusan Pilpres 2024

Megapolitan
Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Warga Diduga Keracunan Makanan Haul di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang, 24 Korban Masih Dirawat

Megapolitan
Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Suami BCL Tiko Aryawardhana Dilaporkan Mantan Istri, Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 Miliar

Megapolitan
Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Dilaporkan Terkait Pernyataannya di Media, Hasto Akan Konsultasi dengan Dewan Pers

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Kasus Ibu di Tangsel Cabuli Anak, Keluarga Suami Sempat Adu Jotos dengan Kakak Pelaku

Megapolitan
Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Kasus DBD di Jaktim Paling Banyak di Kecamatan Pasar Rebo

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Terus Bertambah, Pemkot Tetapkan Status KLB

Megapolitan
Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Korban Dugaan Keracunan Massal di Bogor Bertambah Jadi 93 Orang

Megapolitan
Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Lapor ke Megawati Soal Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Hasto Diminta Taat Hukum

Megapolitan
Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Usai Dimintai Keterangan, Hasto: Kader Harus Berani Menyuarakan Kebenaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com