Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigadir Jenderal (Pol) Arthur Tampi pun membacakan hasil identifikasi kelima korban tersebut. Pihak keluarga korban yang mendengarkan tak mampu menahan tangisnya.
"Kita sudah melewati proses tahap ante mortem, pos mortem," ujar Arthur di Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (10/12/2013).
Proses pemeriksaan pos mortem di ruang jenazah, ante mortem dengan mengenali ciri-ciri khusus yang juga bisa diidentifikasi menggunakan foto. Ia melanjutkan, lamanya proses ini ialah untuk melaksanakan tugas dari standar internasional. Adapun dari proses identifikasi terdiri tiga tahap primer dan tahap sekunder. Tahap primer dimulai dari sidik jari, data medis QQ, atau odontogram. Itu pun kalau pernah membuat dan proses DNA.
"Proses DNA bisa membuat profil korban, begitu ada keluarga yang mengaku, akan kita ambil sampel kita buat profil DNA, kalau cocok bisa kita buat identifikasi," ucapnya.
Selanjutnya adalah tahap sekunder, yaitu berupa data-data medis dari ciri-ciri fisik korban ataupun properti yang digunakan korban, seperti jam tangan, gelang, anting, baju, ataupun aksesori lainnya. Bila semua persayaratan tersebut kuat, barulah jenazah tersebut dapat teridentifikasi.
Ia menambahkan, hal yang paling utama untuk kepastian yang meninggal itu adalah untuk kepentingan asuransi, status perkawinan, dan juga bila ingin mengirimkan doa. "Kirim doa kalau salah bagaimana," ujarnya.
Karena kelima mayat tersebut sudah teridentifikasi, proses terakhir adalah pemulasaran jenazah dari pihak rumah sakit ke pihak keluarga. "Hari ini jenazah sudah bisa dibawa pulang," tutupnya.
Adapun dari hasil identifikasi tersebut membenarkan kelima korban meninggal adalah:
1. Darman Prasetyo (26), masinis
2. Agus Suroto (24), asisten masinis
3. Sofian Hadi (20), teknisi KRL
4. Rosa Elizabeth Kesauliya (73), penumpang
5. Alrisha Maghfira (16), penumpang
Sementara dua korban meninggal lainnya saat ini masih berada di RS Fatmawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.