Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Tunggu Kajian soal Rekayasa Lalu Lintas Halim

Kompas.com - 10/01/2014, 12:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembahasan penanganan lalu lintas dan analisis mengenai dampak lingkungan dioperasikannya Bandara Halim Perdanakusuma untuk penerbangan domestik masih dalam kajian PT Angkasa Pura II. Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih menunggu hasil kajian tersebut agar dapat menangani masalah lalu lintas di sekitar bandara.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono berharap kajian tersebut dapat diterima segera sehingga bisa diterapkan di lapangan. Pristono mengatakan, jika operasi penerbangan sudah berjalan penuh, perlu ada perbaikan manajemen lalu lintas di Halim.

"Angkasa Pura sedang kaji melalui konsultan profesional. Kalau sudah, nanti diserahkan ke kami," kata Pristono di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (10/1/2014).

Pristono mengatakan, penanganan lalu lintas meliputi perbaikan di simpang Cawang, perbaikan simpang Intirup, penyesuaian lalu lintas Halim, serta kanalisiasi. Sistem kanalisasi ini berupa pengendalian lalu lintas dengan mengggunakan marka jalan. Penerapan rekayasa lalu lintas akan didasarkan pada kajian amdal.

Ia berharap warga memanfaatkan kendaraan besar, seperti damri untuk ke Halim. Rute bus damri pergi-pulang dari Halim, yakni di Bandara Soekarno-Hatta, Rawamangun, Gambir, Bekasi, Bogor. Sementara itu, rencana rute selanjutnya akan melintas Depok dan Pulogebang. Adapun operasi damri dari Pulogebang, meski Terminal Pulogebang belum rampung, dapat melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai.

Pristono menilai, lalu lintas pada hari pertama penerbangan domestik di Halim belum menemui masalah. Meski demikian, ia mengatakan perlu menempatkan petugas untuk menjaga lalu lintas di sana. "Impact masih kecil, enggak masalah karena masih soft launching," ujar Pristono.

Direktur Operasional PT Angkasa Pura II Endang A mengatakan, kajian tentang amdal di Halim sudah berjalan. Angkasa Pura bekerja sama dengan Dinas Perhubungan DKI untuk kajian amdal tersebut. "Rapat dengan Dinas Perhubungan sudah 3 kali dan amdal secara formal sudah terkoordinasikan," ujar Endang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com