Sebanyak lebih dari 2.000 warga yang sudah mendapat informasi akan datangnya banjir mulai keluar rumah dan mengungsi ke Posko Pengungsian di Kantor Sudin Kesehatan Jakarta Timur, RS Hermina di Jalan Jatinegara Barat, dan GOR Jakarta Timur di Jalan Otista Raya, dan titik lainnya.
Meski demikian, masih terdapat ratusan warga yang bertahan di emper toko Jalan Jatinegara Barat, meskipun air sudah menutup permukaan jalan dari Kampung Melayu menuju Matraman tersebut.
Tidak terlihat tenda-tenda pengungsi yang biasanya didirikan oleh berbagai instansi dan organisasi di jalur lambat jalan yang merupakan akses dari Kampung Melayu menuju Matraman ini. Terpal seadanya yang didirikan warga tak mampu melindungi warga dari guyuran hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang saat ini.
Di antara warga yang terdampar di emperan toko, terdapat kaum manula dan anak-anak kecil.
Jek (41), seorang warga RT 03 RW 03, Kampung Melayu, menyatakan, saat ini warga, terutama manula dan anak kecil, membutuhkan tenda yang kokoh. Setidaknya agar warga dapat melewati malam ini tanpa kedinginan.
"Tenda. Yang dibutuhkan sekarang tenda. Kasihan orangtua dan anak-anak. Biasanya kalau banjir besar begini, tenda sudah ada," kata Jek, Sabtu (18/1/2014) dini hari. (Wahyu Aji)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.