Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halte Jadi Tempat Pengungsian, Transjakarta Koridor III Tak Beroperasi

Kompas.com - 04/02/2014, 09:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Transjakarta Koridor III (Kalideres-Harmoni) kembali stop beroperasi. Kepala Humas Unit Pengelola (UP) Transjakarta Sri Ulina Pinem menjelaskan, banyak penyebab yang mengakibatkan transjakarta Koridor III berhenti beroperasi.

"Halte Jembatan Baru kembali dijadikan tempat pengungsian warga setempat," kata Ulina kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Halte Transjakarta Jembatan Baru, Daan Mogot, Jakarta Barat, pada pekan sebelumnya juga pernah digunakan sebagai lokasi pengungsian warga. Menurut Ulina, warga memilih halte transjakarta karena sudah tidak memiliki pilihan lokasi lainnya. Sebab, pada tahun-tahun sebelumnya, mereka juga mengungsi di tempat yang sama.

Para pengungsi, kata Ulina, tetap menjaga fasilitas yang ada di halte. Selain itu, UP Transjakarta tetap menempatkan para petugas mereka seperti biasanya meskipun halte telah beralih fungsi. Halte tetap dijaga, baik saat siang maupun malam hari.

"Karena belum ada lokasi pengungsian dan banjir belum surut, ya kita kasih izin," kata Ulina.

Nantinya, apabila banjir di lingkungan mereka berangsur surut, akan diinformasikan kepada mereka untuk segera kembali ke rumah masing-masing. Sebab, halte transjakarta merupakan salah satu pelayanan publik yang selalu digunakan masyarakat.

Selain itu, penyebab lain transjakarta Koridor III berhenti beroperasi disebabkan tingginya genangan air di Jembatan Gantung setinggi 40-50 cm. Genangan juga terpantau di depan Dispenda setinggi 50 cm, Sumber Waras setinggi 20-30 cm, dan Taman Kota sekitar 30-35 cm.

Perbaikan jalan

Beberapa halte transjakarta juga tidak berfungsi disebabkan perbaikan jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta di beberapa titik, seperti di Koridor I (Blok M-Kota), Halte Karet, Setiabudi, Hotel Indonesia, dan Bank Indonesia arah Kota tidak dapat digunakan. Selain itu, pintu penurunan penumpang di Halte Harmoni arah Kota juga tidak dapat dipergunakan. Namun, pelayanan tetap beroperasi normal.

Kemudian, di Koridor II (Harmoni-Pulogadung), Halte Balaikota dan Gambir 2 arah Pulogadung tidak dapat dipergunakan. Perjalanan tetap berjalan normal. Untuk Koridor IV (Pulogadung-Dukuh Atas), Halte Manggarai arah Dukuh Atas untuk sementara, kata Ulina, tidak dapat digunakan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang karena ada pembongkaran jalan oleh Dinas PU. Sementara Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit), Halte Semanggi arah Pinang Ranti ditutup.

Pengalihan

Beberapa koridor transjakarta mengalami pengalihan arus lalu lintas akibat banjir yang menggenangi sejumlah jalan Ibu Kota. Seperti Koridor IX (Pinang Ranti-Pluit), beroperasi dari Halte Pinang Ranti sampai Halte Rumah Sakit Harapan Kita. Hal itu disebabkan adanya genangan air di Central Park arah Grogol, Jakarta Barat, setinggi 50-60 cm.

Untuk di Koridor V (Ancol-Kampung Melayu), pelayanan transjakarta beroperasi hanya sampai Halte Senen. Hal itu disebabkan tingginya titik genangan air di Jembatan Merah 30-40 cm dan Mangga Dua 20-30 cm.

Untuk Koridor VIII (Harmoni-Lebak Bulus), akibat banjir yang merendam kawasan Green Garden, perjalanan kembali dialihkan melalui Tol Kebon Jeruk-Tomang. Perjalanan tidak melalui empat halte, yakni Halte Grogol, Kedoya Green Garden, Kedoya Assidiqiyah, dan Duri Kepa.

"Untuk pelayanan operasional bus transjakarta dari koridor I,II,IV,VI,VII,VIII,X, XI, XII beroperasi normal," kata Ulina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com