Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Mana Ada Kena Uap Laut Bisa Karatan? Ini Besi apa Seng?

Kompas.com - 10/02/2014, 20:22 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan telah membahas masalah kerusakan pada onderdil transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB). Ia bersyukur karena Pemprov DKI Jakarta belum membayarnya secara penuh, baru sekitar 20 persen sebagai uang muka.

Basuki mengatakan, apabila bus itu memiliki spesifikasi yang tidak baik, maka Pemerintah Provinsi DKI tidak segan-segan menolak dan memulangkan kembali bus yang telah didatangkan tersebut. "Biar mereka rugi sendiri, memang kita pikirin? Mana ada kena uap laut bisa karatan. Ini besi apa seng?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (10/2/2014).

Mengetahui adanya kekurangan ini, Pemprov DKI Jakarta tidak langsung menyetujui perjanjian pengadaan bus selanjutnya. Basuki mengatakan, kini Inspektorat DKI telah memeriksa dan mengawasi pengadaan bus melalui agen tunggal pemegang merek (ATPM) PT San Abadi. Jangan sampai, ada oknum Dinas Perhubungan DKI yang sudah tahu ada kerusakan pada onderdil, tetapi tetap terima.

"Masa sudah karatan barang segede gajah begitu enggak kelihatan? Kan gila," ujar Basuki.

Basuki mengatakan, DPRD DKI Jakarta tidak memenuhi usulan Pemprov DKI untuk mengadakan 3.000 bus sedang dan 1.000 transjakarta. Tahun ini, DPRD hanya menyetujui pengadaan sekitar 750 transjakarta dan 2.500 bus sedang.

Pemprov DKI akan melakukan pengadaan barang melalui katalog digital oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Basuki menginginkan agar Pemprov DKI memiliki barang dengan harga terjangkau, tetapi awet hingga 20 tahun mendatang. Bus-bus baru itu akan dikelola oleh PT Transjakarta, dan Pemprov DKI memberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) dalam APBD untuk badan usaha milik daerah itu.

"Kalau bus rusak model kayak begini kita terima, enggak sampai setahun sudah jebol. Orang lewati laut saja sudah karatan. Ini Jakarta loh, kan gila," kata Basuki.

Secara terpisah, Direktur PT San Abadi Indra Krisna mengatakan, berkaratnya beberapa komponen transjakarta disebabkan cuaca buruk saat pengapalan. Pengiriman bus dari China sedianya memakan waktu dua pekan. Akibat cuaca buruk, pengirimannya molor menjadi 6 pekan.

"Barang apa pun, kalau kondisi 6 enam minggu berada di sekitar laut, pelabuhan, atau di laut dengan kondisi angin laut, akan berdampak negatif. Maka, yang terjadi adalah beberapa minor komponen mengalami karat," kata Indra di Balaikota Jakarta, Senin.

Dari 90 bus baru transjakarta yang sudah beroperasi, ada lima bus yang komponennya mengalami kerusakan. Sementara itu, dari 30 bus baru untuk BKTB, 10 unit di antaranya mengalami kerusakan onderdil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com