Fian (42), salah seorang pedagang, mengaku mengalami penurunan penghasilan selama berdagang di dalam pasar. Dalam dua bulan terakhir, ia sama sekali tidak mendapatkan keuntungan.
"Pindah sejak September. Waktu awal-awal sih lumayan, bisa rata-rata Rp 2 juta per bulan. Biar kata lebih sedikit dari waktu dagang di bawah, tapi setidaknya masih ada dapat untunglah," katanya kepada Kompas.com, Senin (10/2/2014).
"Tapi dua bulan ke sini betul-betul down, enggak ada sama sekali untung. Malah kita nombok," keluhnya.
Fian berharap alangkah baiknya jika pengelolaan pasar tersebut diserahkan dari PD Pasar Jaya kepada pihak swasta. Ia optimistis jika di bawah pengelolaan swasta, nasib para pedagang akan lebih baik.
"Saya berharap ada campur tangan swasta dalam pengelolaan pasar karena swasta biasanya lebih profesional dan cerdas. Kalau swasta, pasti pasar jadi lebih hidup," kata dia.
Pedagang lainnya, Arif (47), meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kredit lunak kepada para pedagang. "Mungkin kita bisa dikasih pinjaman dengan agunan, pinjamannya tanpa syarat. Dikasih Rp 5-10 juta supaya lebih bergairah," ujarnya.
Pantauan Kompas.com, kondisi Pasar Blok G saat ini, terutama di lantai tiga, tak ubahnya seperti saat sebelum relokasi PKL. Terdapat puluhan kios yang kosong karena ditinggal pemiliknya. Beberapa yang bertahan tidak punya pilihan selain bertahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.