Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi RSUD Koja, Jokowi Terima Keluhan tentang Jaminan Kesehatan

Kompas.com - 26/02/2014, 18:33 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas medis dan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, Selasa (26/2/014), berkeluh kesah kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tentang penerapan jaminan kesehatan nasional atau JKN. Jokowi memaklumi bahwa penerapan sistem baru ini masih belum sempurna.

Dalam dialog itu, Nurul dari bagian keuangan RSUD Koja mengatakan, pasien yang sebelumnya tidak terdaftar dalam program Kartu Jakarta Sehat dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat langsung berobat dengan program JKN dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Pasien hanya perlu menunjukkan KTP dan kartu keluarga untuk menjadi peserta JKN.

Menurut Nurul, hal itu menyebabkan penumpukan pasien di RS, apalagi layanan di RS belum begitu siap dengan sistem baru itu. "Pasien yang tidak memiliki KTP dan KK, namun juga tidak mampu, tidak bisa diklaim dengan BPJS, sedangkan di IGD harus segera melayani pasien yang berlebih," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan pembayaran premi secara bertahap oleh BPJS kepada rumah sakit. Hal itu menyebabkan rumah sakit harus memenuhi sendiri sejumlah kebutuhan dana operasionalnya.

Menanggapi hal tersebut, Jokowi mengatakan bahwa selalu ada persoalan baru dalam setiap program baru. Ia mengatakan, Pemprov DKI akan membayarkan premi JKN. "Kalau nanti sudah dalam posisi normal, ya BPJS akan melayani 40 orang per hari. Enggak seperti sekarang, ngantre banget seperti tadi kita lihat di bawah. Dulu, waktu KJS awal-awal kan juga begitu," kata Jokowi.

Jokowi juga berpesan kepada para pegawai RS agar tidak mengeluh dalam memberikan pelayanan. "Saya hanya titip, satu jangan ada yang ngeluh. Saya tahu capek, saya ke sini juga enggak ada yang ngeluh," ujarnya.

Pantauan Kompas.com di RSUD Koja, terjadi penumpukan pasien di loket pendaftaran BPJS. Selain itu, penumpukan pasien juga terjadi di ruang IGD. Salah satu pasien langsung bercerita kepada Jokowi lamanya mengantre di loket tersebut. "Pak, saya sudah dari tadi pagi, baru dapat (giliran) siang ini," kata pasien tersebut.

Dalam kunjungannya kali ini, Jokowi didampingi oleh Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono, Kepala Dinas Kesehatan Dien Emawati, Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun, Kepala Dinas KUMKMP Joko Kundaryo, serta Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Yonathan Pasodung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Terungkap, Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Pemilik Warung Kelontong

Megapolitan
Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Kronologi Tukang Tambal Ban di Jalan MT Haryono Digeruduk Ojol

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Akan Evaluasi Seluruh Kegiatan di Luar Sekolah Imbas Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Namanya Masuk Bursa Cagub DKI, Heru Budi: Biar Alam Semesta yang Jawab

Megapolitan
Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Polisi Usul Kantong Parkir Depan Masjid Istiqlal Dilegalkan Saat Acara Keagamaan

Megapolitan
Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Kepsek SMK Lingga Kencana: Kami Pernah Pakai Bus Trans Putra Fajar Tahun Lalu dan Hasilnya Memuaskan

Megapolitan
Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Polisi Terima Laporan Komunitas Tuli Berkait Konten Komika Gerall yang Diduga Rendahkan Bahasa Isyarat

Megapolitan
Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Soal Tepati Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi: Nanti Dipikirkan

Megapolitan
Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

Megapolitan
Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

Megapolitan
Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

Megapolitan
Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

Megapolitan
Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com