Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkot Jadi Alat Kampanye Caleg

Kompas.com - 04/03/2014, 12:54 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meski sudah dilarang untuk memasang alat peraga kampanye, masih banyak ditemui alat peraga kampanye yang bertebaran di sepanjang jalan utama ataupun fasilitas umum. Bahkan, sejumlah angkutan umum, pada kaca belakangnya ditempeli stiker kaca film bergambar foto caleg.

Hal ini terlihat di angkutan APB 02 jurusan Tanjung Priok-Pasar Koja yang dikemudikan Mulyadi (45). Dia mengaku tidak tahu alat peraga kampanye sudah tidak boleh dipasang. Ia hanya ditawari oleh pihak partai dengan iming-iming uang Rp 65.000 setiap bulannya dengan memasang stiker kaca film di mobilnya tersebut.

"Wah, saya enggak tahu kalau sudah tidak boleh, soalnya waktu dipasang dibilangnya sampai akhir pemilu," ujar Mulyadi di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (4/3/2014).

Ia menuturkan, stiker caleg dari Partai Hanura terpasang di mobilnya sejak pekan lalu.

Hal senada juga diungkapkan Jajang (36), sopir KWK 05 jurusan Tanjung Priok-Cilincing. "Ya, enggak tahu juga kalau sudah tidak boleh. Kita tahunya mah dipasang terus dibayar, deh," ujarnya sambil tersenyum.

Sitompul (48), sopir angkutan mikrolet 15 jurusan Mangga Dua-Tanjung Priok yang tidak memasang alat peraga kampanye di mobilnya mengaku, sejak awal memang tidak ingin memasang stiker kaca film seperti sopir lainnya. Dia tidak ingin stiker itu menggangu jarak pandangnya saat mengemudi.

"Ah, saya mah enggak mau pasang begituan (stiker kaca film) ganggu jarak pandang saja. Mending, dibayarnya cuman Rp 100.000 sampai pemilu selesai cuman ngotorin mobil saya doang," ujar Sitompul.

Kasatpol PP Jakarta Utara Partono mengatakan, penertiban alat peraga sudah dilakukan sejak dua pekan lalu. Menurutnya, sampai saat ini, dari enam kecamatan di Jakarta Utara sudah terjaring sebanyak 5.321 alat peraga.

Pantauan Kompas.com di sejumlah ruas jalan di Jakarta Utara seperti di Jalan Sindang, Jalan Enggano, Jalan Yos Sudarso, masih terlihat atribut kampanye seperti bendera, pamflet, stiker. Sejumlah angkutan umum di Terminal Tanjung Priok juga masih banyak yang memasang stiker kaca film dengan gambar para caleg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel Periksa Ponsel Anggota untuk Pastikan Tak Ada yang Ikut Judi 'Online'

Kapolres Jaksel Periksa Ponsel Anggota untuk Pastikan Tak Ada yang Ikut Judi "Online"

Megapolitan
SYL Akui Berikan Uang Rp 1,3 M ke Firli Bahuri Dalam BAP Polisi

SYL Akui Berikan Uang Rp 1,3 M ke Firli Bahuri Dalam BAP Polisi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan Tebal

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 27 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan Tebal

Megapolitan
Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Ketika Popularitas dan Elektabilitas Anies Dinilai Bikin PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta...

Megapolitan
Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung Diduga Didalangi Sindikat, Polisi Buru Para Pelaku

Megapolitan
Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak Disebut Kerap Ganti Ponsel dan Medsos untuk Hilangkan Jejak

Megapolitan
PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

PKS Umumkan Duet Anies-Sohibul Iman, PDI-P Dinilai Belum Tentu Merapat

Megapolitan
Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Cara ke Jalan Suryakencana dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com