Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskusikan Bendungan Raksasa, Boediono dan Basuki Berangkat ke Belanda

Kompas.com - 09/03/2014, 12:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengkaji dan mendiskusikan lebih lanjut proyek pembangunan bendungan raksasa, Giant Sea Wall, Wakil Presiden Boediono bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan bertolak ke Rotterdam, Belanda. Basuki pun membenarkan hal tersebut.

"Giant sea wall itu kan banyak campur tangan (pemerintah) pusat juga. Nah, tanggal 22-25 Maret ini, Wapres ajak saya bersama Bappenas dan UKP-4 ke Rotterdam, Belanda duduk mendiskusikan masalah ini juga," kata Basuki, seusai meresmikan Taman Semanggi, Jakarta, Minggu (9/3/2014).

Meskipun awalnya ia merasa berat untuk sejenak meninggalkan Jakarta, namun menurutnya diskusi itu penting untuk mengetahui apakah bendungan raksasa tersebut layak dibangun atau tidak. Rencananya, pembangunan bendungan raksasa proyek mantan Gubernur DKI Fauzi Bowo itu sepenuhnya akan dikerjakan oleh pihak swasta.

Dalam proyek pembangunan , Pemprov DKI Jakarta akan meniru konsep yang dikerjakan Pemerintah Rotterdam, Belanda. Di Rotterdam, pemerintah memberi izin swasta melakukan reklamasi. Sekitar 70 persen saham reklamasi pulau itu kemudian dikuasai oleh pemerintah. Sedangkan, di Indonesia, pemerintah hanya menguasai 5 persen lahan reklamasi.

"Nah, kita mesti cari akal untuk menaikkan kewajiban pengembang," kata Basuki.

Rencananya, mega proyek giant sea wall akan menggunakan skema kerja sama pemerintah-swasta (public-private partnership/PPP) dalam pelaksanaannya. Pemerintah pusat dan Pemprov DKI dibantu oleh tenaga ahli dari Pemerintah Belanda dalam melakukan studi kelayakan. Studi kelayakan tersebut diharapkan bisa secepatnya selesai karena lelang proyek yang bernilai sekitar Rp 200 triliun ini rencananya akan dibuka pada Mei 2014.

Bendungan raksasa ini merupakan salah satu gagasan Foke, sapaan Fauzi Bowo, untuk menjaga bahaya rob dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air bersih. Ada jalan melingkar di atas giant sea wall dan pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Sebelum prediksi rob di seluruh pantai utara Jawa terjadi, proyek ini harus sudah selesai. Selama proyek giant sea wall belum berjalan, Pemprov DKI dalam waktu dekat membangun pabrik penjernihan air di Curug, Karawang, Jawa Barat. Proyek ini merupakan solusi jangka pendek memenuhi kebutuhan air bersih Jakarta dan solusi jangka panjang adalah membangun bendungan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com