Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembalikan Uang Korupsi, Kasudinhub Jakbar Tahanan Kota

Kompas.com - 20/03/2014, 11:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Jakarta Timur Sylvia Desti Rosalyn menyebutkan, Ucok Bangsawan, mantan Camat Kramatjati, kini menjadi tahanan kota. Ucok yang menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat (Kasudinhub Jakbar) telah mengembalikan uang Rp 609 juta, yang diduga hasil korupsi.

"Namun, proses hukum tetap berjalan. Berkasnya pun masih terus disiapkan petugas," kata Sylvia, Kamis (20/3/2014).

Menurut dia, penahanan seseorang adalah hak subyektif penyidik. Namun, jika yang bersangkutan kooperatif dalam pemeriksaan, maka penahanan kota bisa diberlakukan. Ucok pun sudah mengajukan penahanan kota.

"Makna dari penanganan kasus korupsi ini kan adalah untuk memberikan efek jera dan pengembalian uang negara," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Intel Kejaksaan Negeri Jakarta Timur Asep Sontani mengatakan, berkas pemeriksaan untuk Ucok Bangsawan Harahap sudah tuntas pada Rabu (19/3/2014). Rencananya, Kamis (20/3/2014) ini, berkas dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

"Dakwaan baru jadi hari ini, besok kita limpahkan ke Pengadilan Tipikor. Mengenai persidangan, itu tergantung dari penetapan hari sidang, biasanya seminggu setelah pelimpahan," kata Asep.

Ucok ditahan pada 14 Februari 2014 lalu karena diduga korupsi APBD 2009-2013 senilai Rp 609 juta. Modusnya, Ucok memotong 30 persen dari setiap kegiatan atau proyek. Tercatat ada 185 kegiatamproyek yang diduga dikorupsi oleh Ucok. Masing-masing adalah:

1. Tahun 2009 sebanyak 39 kegiatan.
2. Tahun 2010 ada 49 kegiatan.
3. Tahun 2011 ada 36 kegiatan.
4. Tahun 2012 ada 43 kegiatan.
5. Tahun 2013 ada 18 kegiatan.

Ucok beralasan, pemotongan 30 persen dari kegiatan itu dilakukan untuk membiayai kegiatan yang tidak ada di dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Padahal, anggaran harus sesuai dengan kegiatan yang ada di dalam DPA, bukan diambil dari pos lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com