Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Minta Jokowi Secepatnya Mundur dari Gubernur DKI

Kompas.com - 07/04/2014, 07:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra meminta Joko Widodo secepatnya mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sejumlah alasan disebut sebagai dasar permintaan itu.

"Selama ini Pak Jokowi sibuk mengurus kampanye legislatif, kebijakan menjadi tersendat. Padahal Jakarta ini Daerah Khusus Ibu Kota, yang tak boleh satu jam pun tertunda kebijakannya," ujar Ketua Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi kepada Kompas.com, Senin (7/4/2014) pagi.

Selain dianggap sudah tak fokus, kata Sanusi, Jokowi ketika cuti juga tak bisa begitu saja mendelegasikan kewenangannya sebagai gubernur kepada Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Sebagai pelaksana harian gubernur, ujar dia, Basuki pun tak dapat memutuskan kebijakan strategis.

Karenanya, kata Sanusi, akan lebih baik bila sekalian Basuki "naik" menjadi Gubernur DKI yaitu dengan pengunduran diri Jokowi. "Apalagi posisi Sekda masih Pelaksana Tugas (Plt). Masalah di DKI Jakarta ini makin berantakan saja. Gubernurnya cuti, wagub tidak bisa memutuskan, Sekdanya belum dipilih," ujar dia.

Alasan ketiga, sebut Sanusi, ada persepi publik yang mengatakan belum mundurnya Jokowi sebagai gubernur akan dapat disalahgunakan untuk kampanye terselubung, termasuk memakai anggaran APBD DKI. Blusukannya Jokowi sebagai gubernur, lanjut Sanusi, tidak ada bedanya dengan kampanye memperkenalkan diri kepada warga.

Lalu, lanjut Sanusi, alasan terakhir dari permintaan Jokowi segera mengundurkan diri adalah etika politik. Menurut dia, bila Jokowi tetap menjadi gubernur meskipun sudah jelas menjadi bakal calon presiden dari PDI-P, maka masyarakat tak akan mendapatkan teladan etika politik yang baik.

Timbul kesan, imbuh Sanusi, Jokowi haus dan serakah kekuasaan. "Seorang pemimpin harus memberikan contoh etika politik yang baik kepada publik. Contohlah Gita Wirjawan, mau jadi presiden mundur dari Menteri Perdagangan. Contoh lain Pak Ahok, mau jadi Gubernur Jakarta, mundur dari Bupati Belitung Timur. Hal itu yang tidak dimiliki oleh seorang Jokowi. Harus fair!"

Sebelumnya diberitakan, Joko Widodo memastikan diri siap diusung menjadi bakal calon presiden dari PDI-P. Dia mengungkapkan soal mandat yang dia terima tentang pencalonan itu saat blusukan di Rumah si Pitung, Marunda, Jakarta Utara, Jumat (14/3/2014) siang. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Pekerja Ini Lebih Setuju Program DP 0 Persen Dikaji Ulang daripada Gaji Dipotong Tapera

Megapolitan
Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Pj Wali Kota Bogor Imbau Orangtua Tidak Mudah Percaya Calo Saat Pendaftaran PPDB 2024

Megapolitan
KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

KASN Terima Dua Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN oleh Supian Suri

Megapolitan
Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Soal Tapera, Karyawan Swasta: Mending Pemerintah Perbaiki Administrasi Pencairan BPJS Ketenagakerjaan Dulu

Megapolitan
Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Penjual Konten Video Pornografi Anak di Telegram Patok Tarif Rp 200.000

Megapolitan
Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Jual Video Porno Anak via Telegram, Pria Asal Sumenep Ditangkap Polisi

Megapolitan
Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Iuran Tapera sampai Pensiun, Karyawan Swasta: Siapa yang Mau Cicil Rumah 30 Tahun?

Megapolitan
Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Kekesalan Ketua RT di Bekasi, Tutup Akses Jalan Warga yang Dibangun di Atas Tanahnya Tanpa Izin

Megapolitan
Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Pemetaan TPS pada Pilkada DKI 2024 Pertimbangkan 4 Aspek

Megapolitan
Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Orangtua Calon Siswa Diwanti-wanti Tak Lakukan Kecurangan Apa Pun pada PPDB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Tak Masalah Pendapatan Dipotong Tapera, Tukang Bubur: 3 Persen Menurut Saya Kecil

Megapolitan
Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Polisi Usut Dugaan TPPO dalam Kasus ART Lompat dari Lantai 3 Rumah Majikan

Megapolitan
Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com