Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Bus Berkarat Masih Pegawai Dishub

Kompas.com - 11/04/2014, 10:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta M Akbar mengatakan, status tersangka korupsi bus transjakarta untuk anak buahnya, Drajat Adhyaksa, tidak mengubah status kepegawaiannya di Pemprov DKI.

"Pak Drajat masih pegawai Dishub," ujar Akbar di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Namun, Akbar enggan menjelaskan jabatan Drajat setelah dicopot oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta dari Sekertaris Dishub. Menurut Akbar, Drajat masih aktif sebagai PNS, dan sudah selesai masa cutinya untuk menjalankan ibadah umrah.

"Seharusnya hari ini sih sudah masuk kerja, tapi saya belum tahu dia masuk atau tidak, dari pagi saya ke sini (Balaikota) langsung, belum ke kantor (Jalan Jatibaru)," tuturnya.

Drajat resmi dicopot dari jabatannya pada Senin (7/4/2014) lalu. Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Jakarta Wiriyatmoko melantik 66 pejabat eselon III, yang di antaranya Mirza Aryadi Soelarso menggantikan Drajat sebagai Sekertaris Dishub. Sebelumnya, Mirza menjabat sebagai Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur.

Sementara itu, Kepala Seksi UPT Angkutan Perairan dan Pelabuhan Dishub DKI Setyo Tuhu yang juga menjadi tersangka belum dicopot dari jabatannya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan, pihaknya telah menonaktifkan Dradjat dan Setyo dari jabatannya.

Made menjelaskan, pergantian posisi pejabat bukan hanya karena Drajat dan Setyo menjadi tersangka, melainkan juga berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 185 Tahun 2009 tentang Sidang Badan Pertimbangan Jabatan dan Keputusan Gubernur dengan SK 544-571 tentang Pengangkatan.

Sementara itu, Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Franky Mangatas Panjaitan, Kamis sore kemarin, menjalani pemeriksaan. Kapuspenkum Kejagung Setia Untung Arimuladi membenarkan perihal pemeriksaan Franky. Untung diperiksa terkait kasus pengadaan bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) di Dinas Perhubungan DKI tahun 2013 sebesar Rp 1,5 triliun. (sab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Polres Terkait Penanganan Judi Online

Megapolitan
Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com