Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Pantau UN, Anggota DPRD Bekasi Kecewa

Kompas.com - 14/04/2014, 10:49 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi D DPRD Kota Bekasi dilarang masuk ke ruang Ujian Nasional berlangsung di SMKN 1 Bekasi. Pelarangan tersebut membuat Komisi D kecewa karena tidak dapat memantau langsung siswa.

"Saya kecewa tidak dapat memantau langsung dan melihat langsung. Tapi saya yakin UN di Kota Bekasi akan berjalan lancar dan para siswa lulus 100%," ujar anggota Komisi D DPRD Bekasi Sardi Effendi di SMKN 1 Bekasi, Senin (14/4/2014).

Akibat pelarangan tersebut, Komisi D yang melakukan pemeriksaan mendadak ke SMKN 1 Bekasi sempat tertahan di ruang guru. Pengawas UN tingkat Jawa Barat mengatakan, pelarangan tersebut sudah menjadi peraturan yang disepakati bersama. Sehingga kegiatan lain selain pelaksanaan UN tidak boleh ada di ruangan tersebut.

Menurut Sardi, seharusnya peraturan itu disosialisasikan sebelumnya ke semua pihak. Akhirnya, Komisi D hanya dapat bertanya jalannya ujian di ruang pengawas. Selain itu, Komisi D juga hanya dapat melihat suasana ujian dari lapangan sekolah yang menghadap seluruh ruang ujian.

Sebanyak 26.562 siswa terdaftar menjadi peserta Ujian Negara (UN) di Kota Bekasi. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Ali Fauzi menyebutkan, jumlah peserta adalah kalkulasi dari siswa SMA, SMK dan MA. Untuk tingkat SMA swasta maupun negeri ada 12.098 peserta, tingkat SMK 16.260, dan untuk tingkat MA ada 1.204 peserta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com