Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuhan Berbeda di Samsat Kota Bekasi

Kompas.com - 21/04/2014, 13:16 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Merayakan Hari Kartini, seluruh pegawai di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Bekasi mengenakan pakaian adat. Pemandangan yang berbeda tersebut sudah terlihat sejak memasuki kantornya hingga di ruang pelayanan.

"Ini sengaja dilakukan untuk memperingati hari RA Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April. Sudah menjadi agenda tahunan juga di kantor Samsat Kota Bekasi, ” ujar Kepala Unit Samsat Kota Bekasi, AKP Ardyaningsih, Senin 21 April 2014.

Menurut Ardyaningsih, hal ini dilakukan untuk mendekatkan petugas Samsat dengan masyarakat. Dirinya berharap, kegiatan ini dapat menarik minat masyarakat dengan memberikan sentuhan pelayanan yang berbeda.

Ardyaningsih mengatakan, selain pakaian, tidak ada yang berbeda dari pelayanan yang diberikan oleh Samsat Kota Bekasi hari ini. Tidak ada pelayanan khusus bagi kaum wanita yang mengurus surat kendaraan ke kantor Samsat. Hal ini karena Samsat tidak dapat menyediakan fasilitas untuk hal itu.

“Pelayanan seperti biasa, tidak ada perbedaan,” ujarnya.

Pantauan Kompas.com, petugas perempuan di Samsat Kota Bekasi mengenakan pakaian adat kebaya dan kain jarik. Sementara pegawai laki-laki mengenakan pakaian adat Betawi dan Jawa Tengah.

Tidak hanya Samsat Kota Bekasi, beberapa instansi pemerintahan Kota Bekasi juga turut mengikuti aksi serupa. Di antaranya Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bekasi, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan SIM, dan Badan Pertahanan Nasional (BPN) Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com