"Jadi ada petugas PDAM yang datang ke rumah Saudara Nofal untuk mencabut meteran airnya. Nofal tidak terima. Di sanalah terjadi keributan, dan keluar kata-kata bernada ancaman itu," ujar Kepala Bidang Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo kepada Kompas.com pada Rabu (23/4/2014).
Nofal menuturkan, awalnya meteran air di rumahnya akan dicabut oleh petugas PDAM. Nofal mencoba bernegosiasi dengan menjanjikan akan membayar tunggakan pada awal bulan depan. Petugas itu pun memasang kembali meteran air Nofal.
Beberapa saat setelah itu, Nofal mengaku mendapat telepon dari salah satu petugas PDAM yang mendatangi rumahnya. Menurut dia, petugas bernama Abdul Majid itu masih tidak terima akan kejadian yang baru terjadi.
Abdul Majid pun mengajak Nofal untuk bertemu kembali sambil mengeluarkan kata-kata bernada ancaman akan membunuh Nofal. Tidak terima, Nofal akhirnya melaporkan hal itu ke polisi.
Dikonfirmasi terpisah, Bambang, Kepala Humas PDAM Tirta Patriot, menyatakan penyesalannya atas peristiwa tersebut. Dia juga menyayangkan perbuatan Nofal yang melaporkan hal itu ke polisi.
Menurut dia, peristiwa itu terjadi karena emosi yang sedang dialami kedua pihak. Bambang berharap, peristiwa ini dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
"Itu mungkin Pak Nofal sedang lelah setelah bekerja. Pegawai kami juga sedang capek habis keliling-keliling. Sama-sama capek, emosi, gampang tersulut, kan. Gitu aja sebenarnya. Kami harap sih hal ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan sajalah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.