Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gaptek" Cara Pesan Tiket KA Online Dianggap Hanya Alasan

Kompas.com - 28/04/2014, 10:27 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com — Sistem pembelian tiket kereta jarak jauh secara online yang diberlakukan PT KAI mengundang berbagai keluhan. Di antaranya dari kalangan yang mengaku tidak paham dengan sistem pembelian tiket kereta secara online.

Menanggapi itu, Kepala Stasiun Bekasi menyatakan bahwa seharusnya hal tersebut tidak menjadi alasan. "Ah, gaptek itu kan cuma alasan saja," ujar Kepala Stasiun Bekasi Dedi Kristanto di Stasiun Bekasi, Senin (28/4/2014).

Menurut Dedi, sistem pembelian tiket saat ini dibuat justru untuk memudahkan penumpang, bukan menyulitkan. Calon penumpang yang mengaku "gaptek", menurutnya, bisa meminta tolong kepada kerabat yang paham.

"Kan pasti punya anak, punya saudara. Bisa minta dipesankan. Enggak jadi alasan sebenarnya," ujarnya.

Seperti yang terjadi di Stasiun Bekasi pada hari pertama penjualan tiket. Menurut Dedi, saat itu memang sempat terjadi antrean panjang penumpang. Namun, setelah diberi tahu bahwa tiket dapat dipesan secara online atau dibeli di beberapa toko yang bekerja sama dengan PT KAI, antrean pun semakin berkurang tiap harinya.

Kini Stasiun Bekasi tetap membuka loket pembelian tiket kereta jarak jauh. Akan tetapi, antrean tidak mengular seperti biasanya. Calon penumpang sudah banyak yang membeli secara online.

Untuk batas penjualan tiket, Dedi mengaku pihaknya tidak memberikan batasan. Selama tiket masih ada, maka akan dijual sesuai jadwal operasional loket yang buka mulai pukul 07.00-19.00 setiap hari.

Menurut Dedi, sejak pembelian tiket online diberlakukan, pihaknya dapat menjual sekitar 600-700 tiket kepada calon penumpang. Jumlah itu dianggapnya sebagai tanda bahwa sistem pembelian tiket secara online bukanlah kendala.

"Direktur saja BBM saya kok bisa pesan tiket saat dia sedang di rumah, lewat handphone-nya. Cuma dia mengeluh soal web yang sering down. Nah itu kan mungkin persoalan banyak yang mengakses saja. Padahal yang penting bisa kan pesan online," ujarnya sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com