Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Protes Jokowi, Kini Gagas "Surat untuk Jokowi"

Kompas.com - 08/05/2014, 10:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator masyarakat peduli MRT Fatmawati, Lieus Sungkharisma, dulu termasuk yang getol memprotes Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, terkait kebijakan MRT. Kini, dia mendukung Jokowi menjadi presiden dan menggagas "Surat untuk Jokowi".

Saat ditemui di Posko Forum Rakyat, Jalan HOS Cokroaminoto 100 Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2014), Lieus mengaku, dia dulu memang kaget ketika Jokowi meresmikan proyek MRT.

"Saya kaget pas itu, tiba-tiba Jokowi meresmikan MRT, pasti saat itu Jokowi mendapat tekanan dari mana-mana. Kalau Jokowi jadi presiden, sudah tidak ada lagi yang bisa menekan dia," kata Lieus.

Namun, itu dulu. Kini, dia mendukung Jokowi. Dia malah menggelar lomba "Surat untuk Jokowi". Lomba itu diselenggarakan mulai 7 Mei 2014 hingga 25 Juni 2014 mendatang. Ia mengklaim semua surat yang masuk kemudian akan diserahkan kepada Jokowi dan menjadi masukan. Menurutnya, bagi 100 penulis surat terbaik, karyanya akan dibukukan dan diberikan kepada Jokowi.

Lieus pun menjanjikan beragam hadiah dengan jumlah yang cukup fantastis. Juara pertama akan mendapatkan uang sebesar Rp 15 juta dan tablet, juara kedua mendapatkan uang sebesar Rp 10 juta dan tablet, serta juara ketiga mendapatkan uang sebesar Rp 7,5 juta dan tablet.

Untuk juara harapan, diambil tiga orang pemenang, masing-masing mendapatkan Rp 5 juta dan tablet. Pemenangnya akan diumumkan di www.suratuntukjokowi.com pada 3 Juli 2014 mendatang. 

Lebih lanjut, Lieus menjelaskan, surat itu dapat dikirim langsung melalui pos beralamat Forum Rakyat Jalan HOS Cokroaminoto 100, Jakarta Pusat 10310, dengan mencantumkan nama dan alamat pengirim sesuai KTP dan identitas lainnya, atau melalui www.suratuntukjokowi.com.

"Karakter tulisannya minimum 200 karakter dan panjangnya bebas. Surat yang konstruktif dengan kritik membangun, karena pemimpin itu jangan cuma tipu-tipu," kata Lieus. 

Adapun dewan juri yang ditunjuk menilai karya surat itu adalah Rektor Universitas Islam Negeri Jakarta Komaruddin Hidayat, pembawa acara Rosiana Silalahi, wartawan senior Harian Kompas Budhiarto Shambazy, dan penulis buku Dewi Lestari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com