Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Basuki, MRT Fatmawati Siap Cabut Laporan dengan Syarat

Kompas.com - 26/07/2013, 22:34 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat peduli MRT Fatmawati siap membatalkan laporan tentang Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dengan syarat Basuki meminta maaf kepada publik berkaitan dengan proyek MRT Fatmawati.

Masyarakat peduli MRT Fatmawati melaporkan Basuki ke Kepolisian Daerah Metro Jaya karena menilai Basuki ingkar janji. Menurut koordinator masyarakat peduli MRT Fatmawati, Lieus Sungkharisma, ketika kampanye pemilihan gubernur DKI pada 2012, Basuki berjanji berusaha membangun MRT di Fatmawati dengan konsep bawah tanah, tetapi setelah menjadi Wakil gubernur ingin membangun MRT di Fatmawati dengan konsep jalan layang.

Lieus mengatakan, jika Basuki meminta maaf, itu berarti Basuki mendengarkan masyarakat yang menolak MRT berkonsep jalan layang.

"Kalau (Basuki) minta maaf secara terbuka, itu cukup. Kalau dia sadar dia salah, kami cabut semua (laporan). Kami enggak mau gugat, artinya dia mau mendengar," kata Lieus dalam acara buka puasa bersama di Rumah Makan Sinar Lestari, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2013) malam.

Lieus menjelaskan, warga Fatmawati merupakan pendukung Basuki dan Joko Widodo pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2012. Menurut Lieus, warga memilih Basuki karena Basuki mendukung gagasan MRT sebaiknya dibangun di bawah tanah.

Mengenai tindakan melaporkan Basuki ke Polda Metro Jaya, menurut Lieus, itu untuk mengingatkan pejabat publik supaya tidak asal berjanji dan tak ada muatan politik. Lieus mengatakan, laporan itu dilengkapi rekaman video yang menunjukkan Basuki tengah berjanji soal MRT bawah tanah.

"Kenapa kami ramai-ramai dukung dia, karena yang dia omong benar. Kami mau kembalikan Ahok seperti awalnya. Kami bukan mau menjatuhkan dia. Itu tak mungkin, kami dukung dia susah-susah, kok," ujar Lieus.

"Jadi, saya mengharapkan polisi jangan karena yang di-laporin Wagub, terus laporan kami enggak dapat (ditindak lanjut). Yang diserahkan rekaman selama 28 menit. Dan dari situlah terlihat Ahok melakukan kebohongan kepada publik."

"Pejabat jangan mudah berjanji kepada rakyat saat kampanye. Kok, enak amat. Menyakitkan hati kalau pejabat model begini dibiarkan. Justru dari sekarang rakyat harus bangkit bersatu. Jadi ada konsekuensi, kalau dia tidak melaksanakan, kami bisa pidanakan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com