Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara "Kostum Blusukan" Jokowi

Kompas.com - 09/05/2014, 12:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Joko Widodo ingin apa yang dilakukannya dimaknai publik. Aksi "blusukannya", kebijakan-kebijakannya, termasuk gaya berpakaian yang dia kenakan sehari-hari.

Kemeja putih lengan panjang dengan dua kantong di dada, celana panjang hitam, dan sepatu kasual adalah busananya setiap kali melakukan blusukan.

"Kostum blusukan", begitu media menyebutnya, memiliki makna sederhana. Jokowi tidak ingin ada pembeda dengan rakyat.

Mengapa putih?

Alasannya sederhana. Jokowi menilai warna itu sangat pas untuk kulitnya yang sawo matang. "Kedua, ya karena murah. Udah gitu saja," ujarnya.

Jokowi mengaku memiliki 14 kemeja putih dengan desain sama. Harga selembar kemeja tidak lebih dari Rp 50.000 karena dia tidak membelinya di pusat perbelanjaan mewah.

Dia membeli kain bahan seharga Rp 25.000 di pasar tradisional Solo. Ditambah dengan ongkos jahit Rp 17.000 di penjahit langganannya. Total harga kemeja itu Rp 42.000.

"Kalau murah, berarti...?" tanya Jokowi kepada wartawan.

"Sederhana," jawab wartawan dan warga yang ada di sekitar lokasi blusukannya.

"Bapak sendirilah yang bilang, biar rekamnya enak," protes wartawan televisi. Jokowi hanya tertawa mendengarnya.

"Sebetulnya, pakai baju murah, mahal, apa bedanya sih? Enggak ada bedanya. Karena itu saya pilih yang murah, gitu aja," ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta yang kini menjadi bakal calon presiden dari PDI Perjuangan itu mengaku enggan mengenakan jas atau batik mahal seperti layaknya pejabat.

"Saya ingin jadi diri saya sendiri. Jokowi is Jokowi," tegasnya.

Mengapa lengan panjangnya harus digulung? Jokowi tersenyum. "Ini namanya siap kerja," ujarnya sembari memperbaiki gulungan lengannya.

"Siap makan juga," selorohnya.

Saat ditanya maksud adanya dua kantong di kemeja, Jokowi tidak menjawab. Namun seorang warga menjawab, "Buat ngantongin kartu nama ya, Pak?"

"Ya, itu," jawab Jokowi sambil tersenyum.

Baju putih lengan panjang dengan dua kantong di dada itu sudah menjadi "fashion statement" Jokowi. Bahkan jika blusukan itu dilakukan seusai menghadiri acara yang mengharus dia mengenakan jas atau batik, maka Jokowi akan menggantinya terlebih dulu dengan "kostum blusukan" itu di dalam mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com