Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Kesehatan DKI Akan Tegur RS Budi Kemuliaan

Kompas.com - 09/05/2014, 19:43 WIB
Nadia Zahra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Ermawati akan menindak tegas pengelola Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat, karena tidak membantu merujuk pasien ke rumah sakit lainnya.

Pasien tersebut adalah Muhammad Fauzan Saputra (11 bulan), yang menderita radang selaput otak atau meningitis.

"Nanti rumah sakit akan kita tegur. Artinya, rumah sakit tidak boleh menginformasikan kepada pasien untuk mencari sendiri rumah sakitnya. Kan bisa, pihak mereka (RS Budi Kemuliaan) telepon 119 atau bisa kontak saya. Bisa juga kontak kepala suku dinasnya. Ini memang yang masih tidak benar," tekan Dien di RSUD Tarakan, Jumat (9/5/2014).

Dien mengatakan, dia belum memastikan bentuk teguran yang akan diberikan kepada RS Budi Kemuliaan. Saat ini, lanjut Dien, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menegur pihak Rumah Sakit Budi Kemuliaan atas temuan tersebut.

Dien juga menyampaikan adanya permasalahan lain di lapangan, seperti penolakan pasien kurang mampu, tetapi memiliki Kartu Jakarta Sehat (KJS), yang kini telah bergabung dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Jadi, komunikasi dan penyampaian informasi perlu dijembatani karena case by case harus selalu terus diperbarui. KJS kan baru berjalan 5 bulan? Namun, kita semangat untuk memperbaikinya," ujar Dien.

"Makanya tadi malam saya langsung dapat kabar dan langsung saya cek, ternyata anak ini (Fauzan) pasien KJS, dan di empat rumah sakit sebelumnya penuh. Jadi, kita rujuk ke Tarakan," ujar Dien kepada Kompas.com.

Sebelumnya, Muhammad Fauzan Saputra, bayi berusia 11 bulan, akhirnya mendapat perawatan setelah ditolak oleh beberapa rumah sakit lantaran menderita penyakit radang selaput otak atau meningitis. Saat ini, putra pasangan Sadiyah dan Marzuki tersebut ditangani secara intensif di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com