Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Siswa Saint Monica Jadi Lebih Waspada

Kompas.com - 14/05/2014, 12:12 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Suku Dinas Pendidikan Menengah kembali mendatangi Sekolah Saint Monica di Jalan Danau Indah, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/5/2014).

Seperti diberitakan, seorang siswa Playgroup Saint Monica diduga menjadi korban kejahatan seksual yang dilakukan seorang guru perempuan di sekolah itu.

"Kita datang ke sini (Sekolah Saint Monica) untuk klarifikasi karena untuk kelompok bermain masih belum mempunyai izin," ujar Kepala Sudin Dikmen, Mustafa Kemal, saat ditemui di Sekolah Saint Monica, Rabu (14/5/2014).

Ia menjelaskan, Sekolah Saint Monica hanya memiliki izin kegiatan belajar mengajar untuk taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Ia menjelaskan, TK dan SD Saint Monica sudah menambah perpanjangan izin TK sejak tahun 2013 lalu. "Izin TK-nya bernomor 086/085.42," jelasnya.

Pantauan Kompas.com, Mustafa langsung masuk ke dalam sekolah untuk bertemu dengan pihak sekolah. Tidak beberapa lama, pihak dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Utara juga datang ke sekolah berstandar internasional tersebut.

Sementara salah satu wali murid, Hendi (60), mengaku baru mengetahui bahwa terjadi dugaan kekerasan seksual di sekolah cucunya itu.

"Baru tahu juga dari pesan BBM (BlackBerry Messenger), saya kaget banget. Jadi JIS (Jakarta International School) jilid dua ini," ujarnya.

Ia mengaku menjadi lebih waspada terhadap M (4) cucunya dengan mengajarkan perlindungan diri. "Sudah saya ajarin kalau ada yang berbuat aneh-aneh atau menyentuh dia supaya dia teriak," jelasnya.

Sementara itu, kegiatan belajar mengajar juga masih berlangsung di sekolah tersebut. Para orangtua murid terlihat datang mengantarkan anaknya.

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu melapor ke Polda Metro Jaya bahwa putranya yang merupakan siswa kelompok bermain Saint Monica menjadi korban kejahatan seksual di sekolah. Menurut ibu berinisial B itu, pelakunya seorang guru perempuan.

Rencananya, pada siang ini pihak keluarga didampingi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) akan mendatangi sekolah berstandar internasional tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com