"Ya segera dilanjutkan dong. Penting itu," ujar Jokowi di Grand Sahid Hotel, Jakarta, pada Rabu (21/5/2014) siang.
Rusun itu berada di dekat Kanal Banjir Timur, tepatnya di Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Informasi yang dihimpun Kompas.com, pembangunan rusun itu mangkrak akibat terjadinya wanprestasi pihak kontraktor.
Jokowi menjelaskan, rumah susun khusus buruh itu adalah wewenang Kementerian Perumahan Rakyat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya sebatas sebagai penyedia lahan.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Jonathan Pasodung membenarkan mangkraknya pembangunan rusun itu. Ia mengaku tak mengetahui alasan mangkraknya pembangunan rusun tersebut.
Kendati demikian, Jonathan memastikan, mangkraknya pembangunan rusun sama sekali tidak mengganggu program utama Pemprov DKI Jakarta dalam membangun rumah susun untuk warga relokasi.
"Kan rusun di Rawa Bebek itu khusus buruh. Yang untuk warga relokasi kita enggak ada masalah, jalan terus," tambah Jonathan.
"Di Cipinang Besar Selatan dua blok, Jatinegara Kaum dua blok, di Pulogebang juga dua blok, belum di tempat lainnya, banyak. Itu berjalan semua, tidak ada masalah," ujarnya.
Namun, Jonathan berharap Kemenpera juga tetap bisa melanjutkan pengerjaan rusun 18 lantai yang berdiri di lahan seluas 17,65 hektar itu. Menurut dia, buruh tetap harus diberi kemudahan soal kelayakan tempat tinggal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.